jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, pihaknya ikut bertanggung jawab mencegah agar peristiwa bom bunuh diri seperti yang terjadi di Terminal Kampung Melayu, Rabu (24/5) lalu, tidak kembali terulang.
Caranya, dengan berupaya terus menerus mengembangkan pendekatan secara preventif di tengah masyarakat, lewat pendidikan keagamaan yang lebih baik.
"Hal yang dilakukan Kemenag pada tahapan preventif, mengajarkan nilai-nilai agama pada substansi dan esensi sesungguhnya. Karena dalam agama apa pun tidak dikenal ajaran untuk mencelakakan diri sendiri dalam ibadah," ujar Lukman.
BACA JUGA: Bom Kabul: 80 Orang Tewas, 350 Terluka, 50 Kendaraan Hancur, 5 Kedubes Panik
Menurut Lukman, upaya preventif sangat penting apalagi saat ini tren pelaku bom bunuh diri tidak hanya melibatkan kaum lelaki. Namun juga kaum perempuan.
Terbukti, beberapa waktu lalu kelompok teroris Indonesia pernah merekrut seorang wanita yang disiapkan untuk menjadi pengantin bom bunuh diri.
BACA JUGA: Inilah Tema Menonjol soal Bom Kampung Melayu di Kalangan Netizen
"Ini memang sudah menjadi trend, perempuan dinilai lebih efektif menjadi pengantin bom bunuh diri," ucap Lukman.
Perempuan diproyeksikan sebagai martir, karena dinilai lebih luwes dan melemahkan lelaki. Perekrutan perempuan biasanya dilakukan dengan modus pernikahan.
BACA JUGA: Mau Sahur on The Road? Simak Pesan Pak Menag Ini
Karena itu penting pengajaran yang baik, sehingga masyarakat dapat mengantisipasi setiap upaya yang ada.
Beberapa waktu lalu Densus 88 diketahui telah menangkap Dian Yulia Novi (DYN). Ia ditangkap di Jalan Bintara Jaya VIII, Kota Bekasi, Jawa Barat pada 11 Desember 2016 lalu. Dian diketahui dipersiapkan sebagai calon pengantin bom bunuh diri.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terungkap! Pelaku Bom Kampung Melayu Minta Restu ke Nusakambangan
Redaktur & Reporter : Ken Girsang