Antisipasi Stok Beras, Suntik Rp3 T

Kamis, 04 November 2010 – 18:28 WIB
JAKARTA — Cuaca ekstrem yang melanda Indonesia akhir-akhir ini mengakibatkan terjadi gangguan penambahan stok beras di gudangKendati ada gangguan stok, namun pemerintah menjamin pasokan beras akan aman hingga awal 2010

BACA JUGA: Alokasi Gas di Sektor Transportasi Harus Diprioritaskan

Untuk mengatasi ancaman terganggunya stok, pemerintah merevisi sejumlah kebijakan


Pemerintah melakukan berbagai langkah antisipasi

BACA JUGA: DPR Desak Pemerintah Serahkan RUU Perdagangan

Di antaranya, melakukan impor beras guna mengamankan stok beras nasional
Selain itu, pemerintah juga telah menambah anggaran untuk antisipasi ketahanan pangan menjadi Rp3 triliun di 2011.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah merevisi Instruksi Presiden (Inpres) No.8 tahun 2008 tentang kebijakan logistik beras, yang ditujukan agar Bulog bisa lebih fleksibel dalam membeli gabah sehingga pasokan beras bisa aman.

"Dalam cuaca ekstrem seperti sekarang, menjemur gabah saja sudah sulit

BACA JUGA: Pemerintah Tunda Negosiasi Perdana Inalum

Karena itulah, kita akan melakukan perubahan Inpres No.8 tahun 2008Tujuannya, agar Bulog mudah membeli gabah dan pasokan tetap terjaga," kata Hatta di Jakarta, Kamis (4/11).      

Menurut Hatta, untuk memenuhi stok saat ini, Bulog tidak bisa membeli harga beras yang melampaui harga patokan pemerintahOleh karena itu, penting dilakukan revisi Inpres tersebut."Kita lakukan perubahan terhadap Inpres ini agar Bulog lebih fleksibelYang penting stok harus tercapai 1,5 juta ton,"katanya.

Hatta mengatakan, kenaikan harga beras saat ini diakibatkan persoalan secara global"Tapi kita tetap optimis, jika masalah cuaca bisa diatasi, tekanan terhadap inflasi akan otomatis berkurangInflasi menjadi lebih baik walaupun beberapa komoditas pokok sudah deflasi," ujarnya.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Impor Sapi Masih Tinggi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler