jpnn.com - JAKARTA - Belakangan ini Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama terus mendapat kecaman karena pernyataan kontroversialnya soal surat Almaidah ayat 51. Bahkan beberapa pihak sudah melaporkan pria yang akrab disapa Ahok itu ke polisi atas tuduhan menistakan agama Islam.
Tentunya banyak juga pihak yang membela mantan bupati Belitung Timur itu. Salah satunya adalah Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (DPP PITI) Anton Medan.
BACA JUGA: 70 Perusahaan Bermasalah Masuk Daftar Hitam Pemprov DKI
Anton menyampaikan pembelaannya melalui sebuah surat yang cukup panjang. Namun berbeda dengan pendukung Ahok lainnya, Anton tak berusaha menjelaskan maksud dari pernyataan Ahok yang sebenarnya. Dia lebih memilih membuat uraian panjang berdasarkan pengalamannya mengenai sosok Ahok, nasionalisme, agama Islam.
Mantan preman itu membuka surat dengan bercerita soal pengalamannya bertahun-tahun mengenal Ahok. Menurut dia, bekas kader Gerindra dan Golkar itu yang sangat menghormati Islam.
BACA JUGA: Sori Ya, Sebentar Lagi ABG Bakal Diharamkan Masuk Tepat Dugem
"Saya ingat betul beberapa bulan sebelum pesta demokrasi Pemilu Presiden 2014, Koh Ahok berkata kepada saya, "Koh Anton, tolong jelaskan kepada saya, syahadat itu apa?" Mendengar hal itu, perasaan saya seperti naik roller coaster, rasa haru serta macam-macam rasa yang lain tercampur jadi satu." tulis Anton dalam suratnya, seperti dimuat rmoljakarta.com, Rabu (12/10).
Anton kemudian memuji Ahok sebagai gubernur pertama yang membangun masjid di Kompleks Balai Kota DKI. Padahal, ketika itu banyak ormas Islam yang menyerang Ahok dengan perkataan yang kasar.
BACA JUGA: Demi Pengembang, Ahok Minta Pembahasan Raperda Reklamasi Dilanjutkan
"Terus terang, waktu itu saya langsung teringat kata-kata Gus Dur yang mengatakan, "walaupun keluar dari pantat ayam, kalau telur, ambil. Maka, saya katakan juga, walaupun di comberan, kalau berlian, ambil." tulisnya.
Dia lalu mengingatkan bahwa sejak awal bangsa Indonesia, yang mayoritas adalah muslim, telah bersepakat membentuk negara berdasarkan Pancasila. Mengawal negara tersebut adalah kewajiban seluruh orang Indonesia.
Selain itu, lanjutnya, dalam Islam sendiri dikenal konsep persaudaraan Islam, persaudaraan kemanusiaan dan persaudaraan kebangsaan. Konsep tersebut merupakan kekhasan perjuangan Islam yang rahmatan lil alamin yang tanpa kebencian.
Karenanya, lanjut dia, sangat wajar jika masyarakat mengapresiasi orang seperti Ahok yang rela berkorban demi Jakarta lebih baik. Menurutnya, Ahok sudah membuktikan konsistensi antara pikiran, ucapan, dan tindakan.
Anton bahkan menutup suratnya dengan menyebut apa yang dilakukan Ahok sebagai sesuatu yang Islami.
"Dan apabila kita berpikir dan berperasaan secara Islam, Insya Allah, kita layak menyebut Koh Ahok sebagai salah seorang patriot bangsa Indonesia yang Islami, meskipun dia non-Muslim," tutupnya. (rmol/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... WN Taiwan Meninggal di Panti Pijat Cinta Sehat
Redaktur : Tim Redaksi