Antre di Juanda, Membeludak di Purabaya

Minggu, 04 Agustus 2013 – 01:43 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Jumlah penumpang yang pulang kampung (pulkam) terus beranjak naik. Data di Terminal Purabaya sudah mencapai hampir 50 ribu penumpang keluar masuk. Hari ini diperkirakan melonjak tajam hingga angka 75 ribu penumpang keluar masuk Terminal Purabaya.

Sebelumnya, pada H-7 atau Kamis (1/8) tercatat 43.726 keberangkatan penumpang. Pada hari berikutnya, Jumat (2/8), jumlahnya naik menjadi 49.615 penumpang. Sedangkan kemarin Sabtu (3/8), hingga pukul 16.00 tercatat 40.283 penumpang. Bahkan tadi malam, jumlah pemudik sudah lebih dari 50 ribu orang.

BACA JUGA: PNS Dapat Duit Hari Raya Hingga Rp2 Juta

Keberangkatan kemarin didominasi bus antarkota antarprovinsi (AKAP) jurusan Solo-Jogjakarta dengan jumlah lebih dari 7.400 penumpang. Adapun bus AKDP didominasi jurusan Surabaya-Probolinggo-Banyuwangi dengan lebih dari 8.200 penumpang.

Tren itu agak berbeda dengan tahun lalu. Jumlah penumpang pada H-7 tahun lalu (54.388) lebih banyak daripada tahun ini. Tapi, pada H-6 tahun ini jumlahnya lebih tinggi daripada tahun lalu yang mencapai 48.755 penumpang. "H-7 tahun lalu kan sudah libur, sementara tahun ini masih hari aktif," jelas Kepala UPTD Terminal Purabaya May Ronald yang ditemui seusai peresmian posko mudik PGN, Sabtu (3/8).

BACA JUGA: 2014, Tunjangan Aparat Desa Naik

Dia membenarkan bahwa debit penumpang bakal terus naik. Menurut dia, lonjakan penumpang hari ini diprediksi lebih tinggi daripada puncak arus mudik H-3 pada tahun lalu yang mencapai 92.202 penumpang. "Kenaikannya 3-4 persen," ujarnya.

Dengan demikian, jumlah pemudik diperkirakan mencapai 96 ribu yang akan memadati Purabaya. Pada puncak mudik hari ini, jelas Ronald, ada kekhawatiran terjadi keterlambatan bus yang masuk terminal. Bila itu terjadi, penumpang akan telantar.

BACA JUGA: Pencabulan, Mayoritas Pelaku Pacar Korban

Sejumlah bus yang diprediksi terlambat masuk terminal adalah bus patas jurusan Solo, Jogjakarta, dan Semarang. Namun, keterlambatan itu diprediksi tidak terjadi pada bus reguler (ekonomi). "Itu tidak akan berdampak pada bus AKDP," jelasnya.

Menurut Ronald, keterlambatan itu terjadi akibat kepadatan jalan sehingga memicu kemacetan selama bus tersebut menuju Purabaya. Karena itu, UPTD Terminal Purabaya, lanjut dia, akan mengantisipasi keterlambatan tersebut. "Yang jelas, untuk masalah kemacetan kami koordinasi dengan pihak PO bus," ujarnya.

Selanjutnya, kata Ronald, pihaknya akan menginformasikan kemacetan itu kepada petugas kepolisian. Dia menambahkan, tahun ini total ada 27 selter bus di Terminal Purabaya. Untuk antisipasi puncak mudik hari ini, telah disiagakan 23 selter. Empat selter masih dalam tahap pembangunan.

Ronald berharap penambahan selter itu mampu meminimalkan jumlah penumpang yang telantar. "Karena tahun lalu yang beroperasi hanya tujuh selter," jelasnya.

Menurut dia, untuk mengatasi membeludaknya penumpang, pihaknya menyiapkan armada tambahan. Semua bergantung pada kondisi di lapangan. "Jika memang dibutuhkan, baru kami minta ditambah," ujarnya.

Di sisi lain, arus mudik melalui Bandara Internasional Juanda kemarin terganggu. Tepatnya di bagian check in tiket maskapai Garuda Indonesia di terminal keberangkatan internasional. Pelayanan terhambat karena jaringan internet terganggu.

Rony Sugianto, 48, salah seorang penumpang, mengaku lebih dari setengah jam mengantre di depan check in tersebut. Padahal, biasanya satu kali check in tidak lebih dari 15 menit. "Selain lama, pelayanannya manual, tidak menggunakan komputer," katanya.

Hampir di setiap loket terjadi antrean yang panjangnya lebih dari lima meter. Padahal, di terminal tersebut dibuka delapan loket. Praktis, beberapa penumpang panik. Mereka mengira pelayanan manual akan menyebabkan penundaan jam terbang.

General Manager PT Angkasa Pura I Trikora Harjo membenarkan hal itu. Dia mengakui adanya hambatan di pelayanan check in tiket. Penyebabnya, jaringan internet pihak Garuda sedang bermasalah. Akibatnya, sistem online tidak bisa mereka gunakan. "Jadi, pelayanannya manual," ucapnya.

Trikora menegaskan, sistem itu di luar tanggung jawab PT Angkasa Pura I. Semua di bawah penanganan PT Garuda Indonesia. Pihaknya hanya menyelenggarakan pengamanan dan pelayanan kepada calon penumpang. Mengenai reservasi tiket, bukan kewenangan PT Angkasa Pura I. "Jadi, kami tidak bisa ikut campur menangani persoalan itu," ujar pria kelahiran Tegal itu.

Namun, bukan berarti PT Angkasa Pura I tinggal diam. Beberapa personel diterjunkan ke lapangan. Mereka membantu menjelaskan kepada penumpang. Dengan demikian, tingkat kepanikan bisa diredam dan tidak timbul konflik.

Di sisi lain, jumlah penumpang yang keluar masuk melalui Terminal Internasional Juanda meningkat. Data terakhir, di terminal domestik jumlahnya 41 ribu penumpang. Adapun di terminal internasional mencapai 5 ribu penumpang. Hari ini diperkirakan terjadi lonjakan penumpang. "Diperkirakan arus puncaknya Minggu," imbuh Trikora.

Jalur transportasi melalui laut juga meningkat bila dibandingkan dengan hari biasanya. Sampai saat ini tercatat 42 ribu lebih penumpang melalui Pelabuhan Tanjung Perak. Perinciannya, 36 ribu penumpang datang, dan 6 ribu penumpang pergi. (kus/riq/c2/end)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemudik Belum Terbiasa dengan e-Ticketing di Pelabuhan Merak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler