MERAK – Menyusul insiden kebakaran Kapal Motor Penumpang (KMP) Laut Teduh II di perairan Selat Sunda beberapa waktu lalu, membuat PT ASDP Indonesia Ferry Merak dan Administrator Pelabuhan (Adpel) Kelas Utama Banten menerbitkan aturan baru bagi operasional kapal
Yakni, pendataan jumlah penumpang
BACA JUGA: Medan Kekurangan Kantung Darah
Namun, sayangnya peraturan tersebut mengakibatkan penumpukan kendaraanKemacetan juga terjadi dari pintu pelabuhan hingga Jalan Cilegon- Merak mencapai 17 kilometer
BACA JUGA: Kapal Miras Disita, Patroli Bea Cukai Diserang Massa
Bahkan, kemacetan tersebut juga mengakibatkan ruas jalan Tol Merak lumpuh berada di KM 95BACA JUGA: Pesawat SMAC Jatuh, Lima Orang Tewas
Sementara petugas PT Marga Mandala Sakti (MMS) selaku pengelola tol langsung turun tangan dengan cara mengalihkan kendaraan keluar pintu tol Cilegon BaratSementara di bagian lain, Minggu (13/2) ratusan pengemudi truk pengangkut barang yang akan menyeberang ke pulau Sumatera ’’mengamuk’’ di pintu masuk pelabuhan
Pasalnya, selain kesal karena uang untuk bekal di perjalanan sudah menipis, mereka juga mengaku sangat kecewa pengaturan pemberangkatan kendaraan dari jalur antrian, polisi terkesan pilih kasihMenurut para sopir, mereka kesal banyak truk angkutan kecil yang diloloskan polisi masuk ke pelabuhan, sementara mereka yang sudah berhari-hari berada di jalur antre akses tol Cikuasa Atas, Merak, terkesan diperlambat.
Rustam, 40, pengemudi truk yang membawa muatan kelontongan, sejak Kamis (10/2) malam kendaraannya sudah terjebak macet dan ikut antri sejak di Tol KM 90’’Saya sudah empat hari berada di jalur antre, mulai dari dalam tol sampai sekarang mobil saya masih berada di gerbang keluar tol MerakSementara truktruk kecil, dibolehkan keluar melalui pintu tol Cilegon Barat dan mereka boleh langsung menuju pelabuhanAda apa dengan polisi di sini,’’ ujar Rustam dengan nada kesal
Senada juga dikeluhkan Darsono (40)Dia mengatakan, kendaraan colt diesel bisa lolos dari jebakan antrean disebabkan permainan yang dilakukan petugas kapal, petugas pelabuhan dan pengurus trukKepala Cabang PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Merak Teja Suparna saat dihubungi mengakui antrean dan kemacetan itu terjadi karena adanya aturan baru bagi armada kapal yang hendak melakukan perjalanan ke Pelabuhan BakauheniYakni pihak Administrator Pelabuhan (Adpel) Kelas I Banten melakukan pemeriksaan penumpang sebelum akhirnya diberangkatkan.
’’Itu karena pemeriksaan jumlah penumpang untuk didataProgram ini merupakan hasil evaluasi dari kecelakaan kapal KMP Laut Teduh 2 beberapa waktu lalu,’’ terang Teja, Minggu (13/2) seraya menyatakan, pemeriksaan yang dilakukan itu mulai dari jumlah penumpang orang dan barang serta kendaraan
Bahkan lebih dari itu, nama dan alamat penumpang juga diperiksaIa mengaku tak bisa berbuat banyak terkait penumpukan hingga mengakibatkan kemacetan panjang saat ini’’Ya begini ini jadinya,’’ katanya lemasTeja menambahkan, sejak diberlakukannya manifes atau pemeriksaan barang dan kendaraan saat ini mengakibatkan jawal keberangkatan kapal tertundaSelain itu jumlah trip operasi kapal juga mengalami penurunan drastis
Dari biasanya 74 trip dalam keadaan normal, menjadi 60 trip perjalanan sehari’’Kehilangan 14 trip sangat berpengaruhAnda bisa lihat sendiri,” kata pria kelahiran Menes, Pandeglang ituTeja menilai pemeriksaan itu cukup baikTapi dia berharap agar pemeriksaan yang bertujuan melindungi penumpang tidak mengganggu lalu lintas keberangkatan kapal
’’Pasti prosedur safety memang untuk menjamin penumpang kapalTapi akan lebih baik kenyamanan dan keamanan berjalan, jadwal keberangkatan kapal juga tidak tergangguItu yang sedang kita cari solusinya,” harapnya(bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PT AP I Dianggap Hambat Pembangunan Hanggar Lion
Redaktur : Tim Redaksi