Pesawat SMAC Jatuh, Lima Orang Tewas

Minggu, 13 Februari 2011 – 03:43 WIB

BINTAN - Pesawat milik penerbangan PT Sabang Merauke Air Carter (SMAC) jenis Cassa 212.100 BK AL BG, Sabtu (12/2) sekitar pukul 13.45 kemarin, jatuh di Kampung Kampe, RT 02, RW 03 Dusun Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang, BintanLima awaknya, Fadlul Karim (Pilot), Richard Bukalow (Co-Pilot), Syahrul  Nasution (Chief Inspector), Hendro Sutanto (Crew), Suroto (Crew), ditemukan tewas di tempat.

Dari informasi dihimpun di lapangan, pesawat ini take off dari Bandara Hang Nadim Batam sekitar pukul 13.18

BACA JUGA: PT AP I Dianggap Hambat Pembangunan Hanggar Lion

Penerbangan, dalam rangka uji coba mesin
Beberapa menit terbang, komunikasi masih berjalan, antara pilot dengan bandara dan SMAC

BACA JUGA: Sudah Divonis Belum Dipenjara



Namun, sekitar pukul 13.30, terjadi lost contac (terputus)
Hal ini dibenarkan Manajer Operasional Bandara Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Ketut

BACA JUGA: Heboh, Ikan Berwajah Manusia

"Awalnya, masih  terjadi kontakTiba-tiba, terjadi lost contacAkhirnya, kita menerima laporan, pesawat jatuh," kata Ketut seperti dikutip Batam Pos (grup JPNN), Sabtu (12/2).

Lokasi jatuhnya pesawat tak jauh dari pemukiman wargaPosisi pesawat dalam keadaan menukikBagian depan, tenggelam sekitar 4 meter dari permukaan tanah yang sedikit berawa tersebut

Beberapa saksi mata mengatakan, pesawat tiba-tiba terbang rendah dalam posisi miringBahkan, Jumar (48), warga yang tinggal tak jauh dari lokasi jatuh pesawat, mengatakan ia sempat berupaya menyelamatkan diri"Dari kejauhan, saya lihat, pesawat menuju sayaTak berpikir panjang, saya pun berlari untuk menyelamatkan diri," katanya.

Station Manager SMAC, Yanti, yang ditemui di lokasi kecelakaan mengatakan, pesawat dalam rangka flight  Training dengan membawa 5 orang"Pesawat tengah fligh Training," katanya singkat.

Kapolres Bintan, AKBP Yohanes S Widodo menerangkan, lima orang yang berada di pesawat merupakan awak pesawatAda pun lima orang awak pesawat yang tewas masing-masing Fadlul Karim (pilot), Ricard (co-pilot) dan tiga kru lainnya bernama Suroto, Sahrul Nasution dan Hendro Sutanto

Menurut Kapolres, pesawat naas tersebut baru saja take off dari bandara Hang Nadim, Batam sekitar pukul 13.18 wibDisebutkan, pesawat tersebut terbang dalam rangka uji kelaikan pesawat dan berputar di wilayah BintanNaasnya, pesawat sedang uji kelaikan tadi mendadak harus jatuh di wilayah Bintan dan menewaskan kelima korban.

Proses evakuasi lima korban terlihat sulitHal ini disebabkan, bangkai pesawat rusak parahSayap  bagian kanan patah, bagian depan masuk 4 meter ke dalam tanahSelain itu, lokasi kejadian banyak pepohonanKondisi ini menyulitkan warga berikut aparat melakukan evakuasi

Mayat korban langsung dilarikan ke Puskesmas BerakitJarak lokasi kejadian ke puskesman sekitar tiga kilometer dengan lama perjalanan 30 menitHal ini disebabkan, jalan menuju lokasi kejadian, sangat sempit.

Sedikitnya, ada tiga mobil Ambulan yang distandbye-kan di lokasiPantauan di Puskesmas Berakit, beberapa petugas medis langsung mengambil tindakan medisFisik jenazah langsung dibersihkan

Beberapa saat setelah pesawat jatuh, warga langsung menyerbu ke lokasi kejadianTak ketinggalan, aparat kepolisian, SAR, petugas medis dan sebagainyaKapolres Bintan, AKBP YS Widodo, tiba di lokasi

Warga bersama aparat kepolisian, TNI AL, TNI AU dan SAR berupaya keras mengeluarkan jenazah korban dari dalam pesawatDi samping lima jenazah korban terendam dalam lumpur, mereka juga terjepit oleh bangku pesawat dan komponen lain di dalamnya.

Untuk mengeluarkan jenazah korban, warga yang berhasil menemukan alat penderek lebih dulu mengeluarkan kursi dan barang-barang yang menjepit korbanProses evekuasi menjadi lamban karena warga kawatir pesawat meledak mengingat bahan bakar telah tumpah dan membanjiri rawa-rawa di sekutarnya.

Setelah berjuang keras, sekitar pukul 16.05 wib, tim penolong berhasil mengeluarkan jenazah Hendro SutantoUntuk mengevakuasi korban, terpaksa jenazah dimasukan lebih dulu dari dalam pesawat mengingat beberapa bagian tubuh korban hancur.

Jatuhnya pesawat tadi, Iman, 20, saksi mata lainnya, menerangkan pihaknya sangat terkejut ketika baru bangun tidur siang melihat pesawat terbang rendah di atas rumahnyaSaat itu, ia melihat roda pesawat terbuka dan nampaknya akan melakukan pendaratan darurat karena tak jauh dari lokasi ada padang rumput yang lapang.

Iman menerangkan, saat pesawat terbang rendah di atas rumahnya ia ia merasa takut“Saya takut sekali, sepertinya pesawat itu jatuh menimpa rumah hingga saya lari ketakutan,” ucapnya.

Selang beberapa saat, mesin pesawat matiSelang beberapa saat mesin pesawat mati, tiba-tiba ia mendengar suara bergemuruh dari lokasi yang tak jauh dari rumahnya"Bunyinya keras sekali,“ ucapnya

Beberapa saat sebelum jatuh, ia tengah mencangkul ladang yang berjarak beberapa meter dari rumahnyaJumar, salah seorang saksi yang melihat dari kejauhan, sebelum jatuh posisi pesawat naas dalam keadaan miringAwalnya, bunyi mesinnya kencang.(zek/cnt)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Baleg DPR Bahas Usulan Pemekaran Lombok Selatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler