jpnn.com - JAKARTA - Kaburnya Anwar, pemerkosa dan pembunuh bocah di Bogor dari LP Salemba disesalkan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Indonesia. Pasalnya, kaburnya predator yang dihukum seumur hidup itu bisa mengancam anak-anak lainnya.
"Ketika predator seksual terhadap anak-anak menjadi residivis, aksi mereka bisa berupa kejahatan seks, kejahatan dengan kekerasan non-seks, dan kejahatan secara umum (tertinggi)," kata Reza Indragiri Amriel, ketua bidang Pemenuhan Hak Anak LPA Indonesia, Senin (11/7).
BACA JUGA: Kemlu: Tiga WNI yang Disandera Dibawa ke Arah Perairan Tawi-tawi
Predator seksual terhadap anak-anak, menurut Reza, bahkan punya potensi lebih tinggi untuk mengulangi perbuatan kejinya tersebut.
Itu jika dibandingkan predator seksual dengan korban bukan anak-anak. "Seringkali mereka semakin terspesialisasi sebagai pemangsa anak-anak," ujarnya.
BACA JUGA: Hari Ini, Jumlah Kendaraan Yang Melintas di Cipali Mulai Menurun
Menurut Reza, profil Anwar juga sesuai dengan ciri tipikal psychotherapy dropout, yakni usia muda, pendidikan rendah, dan antisosial. "Program apa pun tidak akan mujarab untuk mengubah tabiat dan perilakunya," sergahnya.
Dia mengimbau para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya lebih cermat. "Sebar luaskan foto Anwar. Jika berhasil ditangkap, apalagi kalau ia kedapatan mengulangi kebiadabannya, sidangkan kembali lalu jatuhi hukuman mati," tegasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Satgas Vaksin Palsu Pertajam Tugas
BACA ARTIKEL LAINNYA... Surat Edaran MenPAN-RB Ternyata tak Ditakuti PNS
Redaktur : Tim Redaksi