jpnn.com, JAKARTA - Fase transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja mendapat perhatian dari negara-negara G20.
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mengemukakan bahwa persoalan fase transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja (transitions from education to work) bukanlah isu yang baru.
BACA JUGA: Kemnaker Fasilitasi Pertemuan Manajemen PLN dan Pekerja Pada Perusahaan Mitra
Menurutnya, Indonesia sendiri berpandangan bahwa isu ini harus ditangani secara inovatif dan kolaboratif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Hal itu diungkapkan Anwar dalam agenda 'Joint Meeting of Ministers of Education and Ministers of Labour and Employment at Exchange Views on Transitions from Education to Work' yang berlangsung di Catania, Italia, pada Selasa,(22/6) waktu setempat.
BACA JUGA: Kemnaker Terapkan WFH 75 Persen bagi Pegawai di Zona Merah
Namun begitu, seiring dinamika zaman yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan informasi, perlu adanya langkah-langkah inovatif dan kolaboratif dalam mengelola isu ini.
Tujuannya untuk menjaga kesesuaian sisi supply and demand tenaga kerja.
BACA JUGA: Sidak, Kemnaker Gagalkan 11 Calon Pekerja Migran Ilegal
"Agar tercipta kebijakan dan program yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dunia kerja,” kata Sekjen Anwar saat mewakili Pemerintah Indonesia membacakan Country Statement dalam pertemuan tersebut.
Anwar mengatakan dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah mengimplementasikan sejumlah program dan kebijakan dalam menjembatani transitions from education to work.
Hal itu, kata dia lagi, mulai dari pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) bagi lulusan sekolah; program pemagangan di dalam dan luar negeri; pelatihan kerja berbasis komunitas, termasuk bagi komunitas pemuda di seluruh Indonesia; program inkubasi bisnis, hingga layanan antar kerja (public employment services).
“Untuk meningkatkan kompetensi SDM Indonesia, pemerintah Indonesia juga sudah dan sedang menjalankan program Kartu Prakerja untuk memperluas akses pelatihan dan insentif bagi angkatan kerja muda,” kata Anwar.
Anwar melanjutkan Indonesia memandang bahwa dalam memitigasi dampak perubahan dunia kerja, perlu dilakukan inovasi kebijakan dan program terkait transitions from education to work.
Dia pun memaparkan beberapa upaya yang sedang dan akan dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.
Pertama, ekosistem digital siap kerja untuk mendorong link and match yang responsif terhadap perkembangan dunia usaha dan industri.
Kedua, mengembangkan program penciptaan talenta muda di bidang kewirausahaan dan digital startup.
“Ketiga, pemanfaatan balai latihan kerja yang adaptif sebagai sarana untuk pengembangan kompetensi dan transversal skills, sertifikasi serta penempatan tenaga kerja,” katanya melanjutkan.
Pada kesempatan ini, Anwar juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kepresidenan Italia yang telah memprakarsai Pertemuan Bersama Menteri Pendidikan dan Menteri Ketenagakerjaan ini.
Menurutnya, pertemuan ini sangat berharga dalam membangun sinergi untuk membuat arah kebijakan strategis menghadapi transisi dari pendidikan ke pekerjaan.
'Joint Meeting of Ministers of Education and Ministers of Labour and Employment at Exchange Views on Transitions from School to Work' ialah agenda yang mempertemukan Menteri Pendidikan dengan Menteri Ketenagakerjaan anggota G20, dengan agenda pembahasan transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja.
Pertemuan Bersama ini akan menghasilkan joint statement atau deklarasi bersama tentang transisi dari pendidikan ke pekerjaan.
Deklarasi Bersama ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam mempersiapkan tenaga kerja yang berkualitas dan kompetitif untuk memasuki pasar kerja, terutama di era dunia kerja yang terus berubah.
Indonesia pun mendorong peran aktif organisasi internasional dan regional, serta kelompok keterlibatan G20 dalam mendukung langkah-langkah tindak lanjut deklarasi bersama ini.
“Saya berharap kami dapat memperkuat kerja sama dan hubungan yang baik antara kelompok kerja Pendidikan dan Ketenagakerjaan, untuk mendorong dialog yang lebih kuat di antara negara G20 dalam memfasilitasi transisi dari pendidikan ke pekerjaan,” ujar Anwar. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia