jpnn.com - JAKARTA – PT Angkasa Pura (AP) II kemarin (10/11) melakukan simulasi operasional terminal baru tahap I untuk menyambut kedatangan penumpang di Bandara Supadio, Pontianak. Simulasi itu akan dilakukan selama sepekan, sementara keberangkatan domestik dan internasional maupun kedatangan internasional tetap dilakukan melalui terminal yang sudah ada lebih dulu (eksisting).
“Setelah simulasi selama satu minggu, kami akan melakukan evaluasi. Jika memang dinilai sudah siap, maka seluruh kedatangan domestik akan dipindah dari terminal eksisting ke terminal baru,” ujar GM PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Supadio, Candra Dista dalam siaran persnya, Senin (10/11).
BACA JUGA: Tegaskan MoU KAI dengan CIF Masih Belum Rinci
Terminal baru tahap I Bandara Supadio yang mencakup jalur keberangkatan dan kedatangan ini ditargetkan beroperasi penuh pada tahun depan. Rencananya pada tahun 2015, PT Angkasa Pura II juga akan melanjutkan pengembangan Bandara Supadio dengan membangun terminal baru tahap II yang ditargetkan selesai pada 2016.
Luas dari terminal baru tahap I mencapai 13.000 m2 yang bisa menampung hingga 1,5 juta pergerakan penumpang per tahun. Sementara, luas terminal eksisting saat ini 6.700 m2 dengan kapasitas 875.000 penumpang per tahun.
BACA JUGA: Sayangkan Seleksi Calon Dirut Pertamina Tak Libatkan Publik
“Dengan tuntasnya pembangunan tahap I dan tahap II, maka luas terminal Bandara Supadio mencapai 32.000 m2 dengan kapasitas 2,5 juta penumpang. Investasi dalam melakukan pembangunan tahap I dan tahap II sebesar Rp 370 miliar,” serunya.
Bandara Supadio saat ini melayani 80 pergerakan per hari dengan rute penerbangan dari dan ke Bandung, Surabaya, Medan, Batam, Balikpapan, Palangkaraya, Jakarta, Ketapang, serta Kuching dan Johor Bahru (Malaysia). Pembangunan terminal baru di Bandara Supadio merupakan bagian dari komitmen untuk mengembangkan bandara-bandara yang dikelola AP II.(chi/jpnn)
BACA JUGA: Pesta Rakyat Jokowi Sedot 770 Ribu Penumpang KCJ
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Siapkan Proyek Pembangkit Listrik 35 ribu MW
Redaktur : Tim Redaksi