jpnn.com - JAKARTA - PT Angkasa Pura (AP) II selaku operator Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang akan menyempurnakan fasilitas bandara dengan mempertebal landasan pacu (runway).
Manager Finance, Administration, and Commercial PT AP II Sundjaya mengatakan, agar produksi bandara semakin meningkat perlu dilakukan penyempurnaan di setiap sektornya, termasuk hal-hal teknis, seperti peningkatan ketebalan landasan pacu.
BACA JUGA: BBM Subsidi Naik, Penjualan Shell Meningkat
"Apalagi landasan pacu merupakan alat produksi yang utama bagi sebuah bandara. Kami (General Manager) Angkasa Pura II baru menandatangani kontrak peningkatan ketebalan landasan agar lebih sempurna, dengan kebutuhan dana sekitar Rp 28 miliar,” ujar Sundjaya di Jakarta, Selasa (25/11).
Selain mempertebal landasan pacu, nantinya perseroan juga bakal memperluas tempat parkir pesawat atau apron.
BACA JUGA: Dipasok Lewat Pipa, Alasan Pertamax di Jabodetabek Lebih Murah
"Sehingga mampu menampung hingga sembilan pesawat narrowbody sekelas Airbus A320 atau Boeing 737," terangnya.
Untuk saat ini dijelaskan Sundjaya, apron Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II hanya mampu menampung lima pesawat dalam satu waktu, tiga di antaranya pesawat sekelas Airbus A320 atau Boeing 737, sementar dua tempat lagi bisa menampung pesawat widebody seperti Airbus A330 atau Boeing 767 di sisi kiri dan kanan.
BACA JUGA: Di Luar Jabodetabek, Hanya Bandung yang Harga Pertamax Turun
Di samping itu, jalur bagi penjemput dari arah pintu gate ke area parkir ataupun pintu keluar juga akan diperluas. Perluasan-perluasan tersebut menurut dia sangat diperlukan, mengingat penerbangan di Palembang saat ini sudah sangat padat.
"Sehingga ketika dua sampai tiga pesawat tiba secara bersamaan, bisa dipastikan antrean masuk mobil penjemput akan sangat panjang. Hal-hal ini menjadi konsentrasi kami dalam melakukan perbaikan fasilitas. Dengan begitu, hambatan bisa diminimalisir demi kenyamanan penumpang,” harap Sundjaya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belanja Modal Melonjak, PTPP Cari Pendanaan Rp 900 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi