Apa Bukti Corona dari Laboratorium China? Donald Trump Jawab Begini

Jumat, 01 Mei 2020 – 10:58 WIB
Presiden AS Donald Trump mendengarkan saat rapat dengan eksekutif bidang kesehatan di Cabinet Room Gedung Putih, di Washington, Selasa (14/4/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis/AWW/djo

jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk kesekian kalinya bahwa dirinya yakin virus corona jenis baru COVID-19 berasal dari sebuah laboratorium virologi China.

Namun, Trump menolak menjelaskan buktinya. Pernyataan Trump itu meningkatkan ketegangan dengan Beijing mengenai asal mula virus mematikan tersebut

BACA JUGA: Perkembangan Menyedihkan dari Ponpes Temboro Magetan

Trump tidak berbasa-basi saat konferensi pers di Gedung Putih pada Kamis (30/4) ketika ia ditanya apakah ia sudah melihat bukti yang membuatnya punya "keyakinan tingkat tinggi" bahwa virus itu berasal dari Institut Virologi Wuhan.

"Ya, ya, sudah," kata Trump, tanpa memberikan penjelasan.

BACA JUGA: Anak-Anak Sudah Bosan, Mas Nadiem Harus Segera Bikin Terobosan

"Saya tidak bisa mengatakannya kepada Anda. Saya tidak diperbolehkan memberi tahu Anda soal itu."

Institut Virologi Wuhan, yang mendapat dukungan pemerintah China, membantah tuduhan tersebut dan pejabat AS lainnya meremehkan dugaan tersebut.

BACA JUGA: Satu per Satu Perampok Bengis Tersungkur, Terima Kasih, Pak Polisi

Banyak ahli yakin virus tersebut bersumber dari sebuah pasar satwa liar di Wuhan dan menular dari hewan ke manusia.

Presiden Republikan itu memperlihatkan semakin frustrasi terhadap China dalam beberapa pekan belakangan atas pandemi, yang di Amerika Serikat sendiri telah menelan puluhan ribu nyawa, merusak ekonomi sekaligus mengancam peluangnya dalam pilpres pada November mendatang.

Trump sebelumnya mengatakan pemerintahannya sedang berupaya menentukan apakah virus corona bersumber dari laboratorium Wuhan.

Pernyataannya itu muncul setelah ada laporan media bahwa virus itu mungkin saja merupakan sintesis buatan di sebuah laboratorium dukungan pemerintah China, atau mungkin bocor dari fasilitas semacam itu.

Wabah virus corona memperdalam gesekan antara pemerintahan Trump dan China.

Beijing menyebut militer AS berpotensi membawa virus corona ke China.

Sementara itu, Trump mengatakan bahwa China tidak memberi peringatan kepada dunia secara tepat waktu dan terbuka soal risiko virus corona.

Trump mengatakan pada Kamis bahwa China mungkin saja tidak menghentikan penyebaran virus corona atau membiarkannya menyebar.

Ia menolak mengatakan apakah ia meminta pertanggungjawaban Presiden China Xi Jinping atas apa yang menurutnya sebagai infomasi salah soal kemunculan virus corona.

Saat wawancara pada Rabu (29/4), Trump mengatakan kepada Reuters bahwa ia sedang mempertimbangkan berbagai langkah untuk membuat Beijing menerima akibat atas virus tersebut.

"Banyak yang bisa saya lakukan," ucapnya. (Reuters/antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler