Apa Hasil Autopsi Arkin Tahanan yang Meninggal di Sel? AKBP Irwan Bilang Begini

Rabu, 29 Desember 2021 – 22:50 WIB
Kapolres Sumba Barat AKBP FX Irwan Arianto. ANTARA/Ho-Polres Sumba Barat

jpnn.com, KUPANG - Polda Nusa Tenggara Timur memastikan segera merilis hasil autopsi tahanan yang diduga tewas setelah dianiaya sejumlah oknum polisi.

“Iya, hasil autopsinya sudah ada, rencananya mau dirilis hari ini, tetapi kami undur," kata Kapolres Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), AKBP F.X Irwan Arianto kepada ANTARA saat dihubungi dari Kupang, Rabu (29/12).

BACA JUGA: Bripka Aries Pamuji Dipecat, Kariernya sebagai Polisi Tamat, Pernyataan AKBP Hery Tegas

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan perkembangan kasus meninggalnya seorang tahanan bernama Arkin di dalam sel Polsek Katikutana, Polres Sumba Barat.

Arkin ditangkap di rumah pamannya bernama Andreas Maki Pawolung pada Rabu (8/12) malam, sekitar pukul 23.00 WITA, karena diduga melakukan penganiayaan dan pencurian ternak.

BACA JUGA: Mbak WD Tepergok Lagi Asyik Berbuat Maksiat Sama Berondong

Kapolres mengatakan bahwa rilis kasus ini ditunda karena pengacara Arkin sedang berada di Kupang karena masih merayakan Hari Raya Natal bersama keluarga.

"Jadinya kami tunda sampai selesai Tahun Baru 2022 sambil menunggu pengacaranya kembali ke Sumba Barat," tambah dia.

BACA JUGA: Reaksi Kapolda NTT Soal Tahanan Meninggal di Polsek Katiku Tana

Kapolres mengatakan bahwa untuk hasil auptopsi sendiri akan disampaikan oleh dokter forensik karena yang berkompeten menyampaikannya adalah dokter sendiri.

Kasus ini menjadi atensi Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif sehingga langsung mencopot sejumlah polisi yang terlibat dalam penganiayaan itu.

"Empat anggota yang terindikasi menangani kasus tersebut, kini sudah saya copot dan saya amankan untuk diperiksa di Polres Sumba Barat," katanya.

BACA JUGA: Bandar Narkoba Ini Tajir Banget, Harta yang Disita Sebegini Banyak

Kapolda mengatakan bahwa dirinya tidak menoleransi siapa pun anggota Polri yang berbuat kasar kepada masyarakat, apalagi sampai mengakibatkan meninggal dunia.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler