jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai joget calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto dan aksi pijit Sandiaga Uno di debat capres Kamis (17/1) malam, membuktikan ketua umum Partai Gerindra itu tak bisa mengendalikan emosinya.
Selain itu, Emrus menilai joget dan pijit tidak pantas keluar di acara formal seperti debat capres dan cawapres.
BACA JUGA: Debat Pilpres 2014 Lebih Gereget Dibanding 2019
“Menurut saya tidak pas perilaku semacam itu dilakukan di acara formal perdebatan semalam. Seharusnya Pak Prabowo bisa mengelola kebiasaan-kebiasaan itu,” kata Emrus saat dihubungi Jumat (18/1).
Dia menyadari, setiap orang memiliki kebiasaan masing-masing saat menghadapi tekanan emosional. Menurut Emrus, joget Prabowo bisa jadi salah satu cara untuk mengatasi meningkatnya suhu emosi lantaran tidak menduga pertanyaan Jokowi yang cukup tajam.
BACA JUGA: Jokowi - Maâruf dan Prabowo - Sandi Sama-sama Tak Maksimal
Prabowo berjoget sesaat setelah Jokowi menanyakan tentang komitmen memberantas korupsi. Menurut Jokowi, Prabowo menandatangani enam calon anggota legislatif yang merupakan mantan narapidana korupsi.
Prabowo sempat meminta waktu untuk menanggapi tetapi ditolak oleh moderator Ira Koesno. Prabowo lantas berjoget ringan dan wakilnya Sandiaga mengelus-elus, lalu memijit punggung Prabowo.
BACA JUGA: Larang Capres Bawa Catatan, Jangan Diberi Kisi-kisi
Emrus menjelaskan, joget Prabowo adalah perilaku lazim saat seseorang menghadapi tekanan. Perilaku Sandi juga menandakan dia mengalihkan fokus saat pemimpinnya salah tingkah.
“Sandi bisa membaca lambang nonverbal dari Pak Prabowo saat suhu emosinya meningkat,” ujarnya.
Meski demikian, kata Emrus, seharusnya baik Prabowo maupun Sandi bisa mengelola perilaku-perilaku yang sifatnya kebiasaan itu di forum resmi seperti debat resmi KPU.
“Di dalam situasi apa pun ada yang disebut impression manajemen. Bagaimana mengelola impresi di dalam suatu situasi sosial pada konteks tertentu. Misalnya impression manajemen saat berada di rumah ibadah. Tentu harus dikelola impression manajemen, tidak mungkin dong bersiul atau tertawa terbahak-bahak. Itu harus dikelola ketika berada di ruang ibadah,” pungkas Emrus. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Debat Capres, Pendukung Prabowo Deklarasi Dukung Jokowi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga