KEDATANGAN Prof Thamrin Amal Tamagola di Bumi Tambun Bungai mendapat perhatian serius dari aparat keamananApalagi sebelumnya Thamrin sempat memicu kemarahan Suku Dayak lantaran pernyataannya yang menyinggung dan menghina
BACA JUGA: Puting Beliung Terjang Dua Desa
Karenanya, keselamatan Sosiolog Universitas Indonesia (UI) harus benar-benar terjaga.Kapolres Palangka Raya AKBP Andreas Wayan SIK mengakui pihaknya menyiapkan pengamanan khusus, terutama saat Sidang Adat Dayak Maniring Tuntang Manetes Hinting Bunu antara masyarakat Dayak dengan pelanggar adat Prof Thamrin Amal Tamagola itu
“Untuk pengamanan prosesi sidang adat ini, kami kerahkan personil dari Polres Kota Palangka Raya sebanyak 160 orang, dan dari Polda sejumlah 90 orang
BACA JUGA: Penambahan Jalur Car Free Day Ditolak
Kami juga di-backup oleh personil TNI, Sat Pol PP dan pengamanan adat,” terangnya kepada Kalteng Pos (Grup JPNN) usai pelaksanaan sidang adat di halaman Betang Tingang Nganderang (Betang Mandala Wisata), Sabtu (22/1) siang.Dijelaskannya, pihaknya akan menjamin keamanan dari Prof Thamrin Amal Tamagola selaku pelanggar adat dayak ini, mulai dari menginjakan kaki di Bumi Tambun Bungai ini, sampai meninggalkan Kalteng ini
“Kami yakin dengan kerjasama dari semua pihak, keamanan dan ketertiban bisa dilakukan dengan baik, dan saya yakin sekali masyarakat dayak ini betul-betul mengedepankan prinsip Belom Bahadat (hidup bertata karma dan beradat) dalam segala segi kehidupan masyarakat," tambahnya.
Sementara itu, Koordinator Keamanan dari Panitia Sidang Adat Dayak Drs Rigumi MSTR menjelaskan, untuk kemanan ada yang sifatnya terbuka dan ada yang sifatnya tertutup, yang pasti pihaknya sudah berkoordinasi dengan semua pihak keamanan, untuk melakukan pengamanan ekstra ketat terhadap jalannya persidangan ini, terutama kepada Prof Thamrin Amal Tamagola.
“Kita akan terapkan keamanan dengan sistem ring, ring nol untuk ruang dalam betang, ring satu untuk areal sekeliling betang, kemudian Ring dua untuk areal jalan,” terangnya.
Secara teknis dijelaskannya, pelaksanaannya dilakukan didalam ruangan Betang, dan dua jalan ditutup, yakni separuh Jalan DI Panjaitan yang mepet Betang, dan separuh Jalan Sudirman
BACA JUGA: Reklamasi Pantai Ancam Taman Laut Bunaken
Pihaknya juga mengantisipasi, dari ujung jalan ke ujung jalan, dengan memasang tenda tanpa kursi, dan juga memasang tv sehingga bisa mengetahui acara yang sedang berlangsung didalamSedangkan untuk disekeliling betang juga ditaruh tenda dan kursi, termasuk dibawah betang.“Jadi kalau di dalam betang terkover 100-150 orang, yakni orang-orang tertentu, dan sekeliling betang sekitar 2000 orang yang bisa tertampung, sedangkan yang dijalan sekitar 5000 orang,” ucapnya(ans)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Barnabas Suebu Pamerkan Keunikan Papua
Redaktur : Tim Redaksi