APBD Tak Kunjung Kelar, Proyek Rehab Sekolah Telantar

Minggu, 08 Maret 2015 – 11:51 WIB

jpnn.com - JAKARTA SELATAN – Berlarut-larutnya pengesahan APBD 2015 buntut ketegangan politik antara Gubernur Basuki T. Purnama (Ahok) dan DPRD DKI, membuat nasib program pembangunan di ibu kota kian merana. Salah satu yang kena imbasnya adalah tertundanya proyek rehab sekolah-sekolah rusak.

Berdasar data dinas pendidikan (dispendik), untuk rehab total selama tahun anggaran 2013 dan 2014, masih ada 55 sekolah yang pembangunannya belum tuntas. Dampaknya pun terbilang serius. Kegiatan belajar mengajar di sekolah bersangkutan terganggu. Bahkan, beberapa sekolah harus menumpang di sekolah lain.

BACA JUGA: Beli Elpiji 3 Kg Wajib Bawa KTP

Salah satu sekolah tersebut adalah SMAN 55. Menurut Kepala SMAN 55 Kartono, sejak Juli 2013 kegiatan belajar mengajar berpindah tempat. Para siswa tidak lagi belajar di SMAN 55 yang berlokasi di Duren Tiga, melainkan di SDN Pengadegan 01 dan SDN Pengadegan 03. ’’Jadi, kami terpaksa numpang di SD,’’ katanya.

Karena numpang, aktivitas dan kegiatan belajar mengajar tidak leluasa. Saat pagi, sekolah tersebut digunakan untuk siswa SD. Siang atau mulai pukul 13.00–17.30 dimanfaatkan siswa SMAN 55 untuk belajar.

BACA JUGA: Bogor Siapkan Parkir Meter

Kartono mengakui, karena waktu mepet, jam pelajaran juga harus dipersingkat. Jika satu jam mata pelajaran idealnya butuh 45 menit, waktu belajar diperpendek menjadi 35 menit. ’’Kalau dipaksa 45 menit, siswa bisa pulang pukul tujuh atau delapan malam,’’ tuturnya.

SDN Pengadegan 01 dan SDN Pengadegan 03 itu, kata Kartono, digunakan para siswa kelas 10. Adapun siswa kelas 11 dan 12 numpang belajar di STIE Tunas Nusantara saat pagi. Sebenarnya, lanjut dia, dispendik sudah menyediakan tempat belajar di dua lokasi. Selain SDN Pengadegan 01 dan 03, tempat belajar tersebut berada di SDN Kalibata 11 dan SDN Kalibata 12. Namun, karena orang tua ingin agar anaknya bersekolah pagi, kegiatan belajar mengajar pindah ke STIE Tunas Nusantara.

BACA JUGA: Bundaran HI Terpecah Massa Pro dan Kontra Ahok

Untuk bisa belajar di kampus itu, pihaknya harus menyewa Rp 500 juta per tahun. Kartono mengatakan, dana sewa itu berasal dari urunan orang tua karena mereka berkeberatan anaknya masuk siang di sekolah dasar.

Dana sewa tersebut tidak bisa diambilkan dari dana biaya operasional pendidikan (BOP) dan bantuan operasional sekolah (BOS). Sebab, dalam pertanggungjawaban BOP dan BOS, tidak ada alokasi untuk menyewa gedung. ’’Ada kode-kode item peruntukan sehingga tidak bisa untuk sewa gedung. Kalau dipakai, kami salah,’’ jelasnya.

Kartono berharap pembangunan bisa dilanjutkan. Sebab, saat ini pembangunan terhenti karena dana APBD belum cair. Harapannya, pembangunan sekolah bisa segera selesai. Siswa juga bisa kembali belajar dengan tenang dan nyaman.

Kepala Bidang Sarana Prasarana Dispendik Sarjoko mengatakan, tahun ini pihaknya melanjutkan proyek rehab sekolah 2013 dan 2014. Memang ada 55 gedung yang digarap. Perinciannya, 33 SDN, 17 SMPN, 1 SMA, 3 SMK, dan 1 Kantor Pusat Pendidikan Kejuruan Jakarta Timur.

Selain SMAN 55, sekolah lain yang dalam proses itu adalah SMKN 73 dan SDN Tebet Barat 08. Menurut Sarjoko, saat ini masih tahap kaji ulang kerangka acuan kerja (KAK). Yakni, mengkaji hal-hal yang akan diatur dalam pelaksanaan pekerjaan. Selanjutnya, dikaji ulang badan pelayanan pengadaan barang dan jasa (BPPBJ). ’’Proses diselesaikan secepatnya,’’ katanya.

Pada tahun ini, hanya pembangunan SMAN 55 yang diajukan sebesar Rp 18 miliar. Saat ini pembangunan baru berjalan seperempat bagian. Rencananya, sekolah di atas lahan 5.000 meter persegi itu dibangun empat lantai. Sekarang baru dibangun dua lantai. Lantaran tidak kunjung selesai, bangunan itu terkesan mangkrak. Halamannya dimanfaatkan untuk parkir motor Puskesmas Pancoran.

Adapun untuk usul baru 2015, kata Sarjoko, ada 42 gedung yang akan direhab total. Anggarannya sekitar Rp 750 miliar di bawah dinas perumahan dan gedung. ’’Dinas pendidikan berfokus pada penyelesaian 2013-2014, standarnya empat lantai tiap gedung,’’ jelasnya. (puj/c7/hud)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus PDIP Dorong BIN Usut Omongan Haji Lulung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler