JAKARTA -- Aktifis Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo menilai, modus dugaan korupsi APBD Kabupaten Langkat itu sudah sangat telanjangPasalnya, pelaku bisa seenaknya menggunakan uang rakyat untuk membeli mobil pribadi
BACA JUGA: Tentukan Siapa Kawan, Siapa Lawan!
"Itu korupsi telanjang," ujar Adnan Topan Husodo kepada JPNN di gedung KPK, Kamis (2/9)
Dijelaskan Adnan, dengan modus korupsi yang telanjang itu pula, yang menyebabkan KPK dengan mudah menemukannya, dan selanjutnya menyita barang bukti berupa mobil mulus itu
BACA JUGA: KPK Cegah 26 Politisi ke Luar Negeri
Dia yakin, modus yang sama banyak terjadi di daerah lainSeperti diberitakan, KPK pada Kamis (2/9) pagi telah menyita sebuah mobil Jaguar tahun 2003 bernomor polisi B 8659 BS, milik Gubernur Sumut, Syamsul Arifin, yang diduga sengaja diatasnamakan anak pertamanya, Beby Arbiana.
Menurut keterangan Plt Juru Bicara KPK Priharsa Nugraha, mobil berwarna biru muda metallic itu disita lantaran sebagian uang pembeliannya menggunakan dana APBD Kabupaten Langkat Tahun 2004, yang saat itu bupatinya masih dijabat Syamsul
BACA JUGA: Jaguar Syamsul Diserahkan ke Rumah Penitipan
"Saat ini sudah cukup dugaan mobil tersebut dibayar ke leasing yang bersumber dari APBD LangkatJadi, ada aliran dana dari APBD ke leasing," terang Priharsa ruang kerjanya, gedung KPK, Kamis (2/9)Priharsa untuk sementara menggantikan Johan Budi yang sedang tugas ke luar negeri(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fasilitas FL Bisa Dongkrak 1000 Tower Rusun
Redaktur : Tim Redaksi