APBN 2009 Dirombak Total

Janjikan Stimulus Rp 50 T, Rapat Kabinet Pangkas Jadi Rp 27,5 T

Rabu, 14 Januari 2009 – 01:50 WIB
Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati
JAKARTA – Perubahan cepat perekonomian global membuat beberapa asumsi ekonomi makro di Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN) 2009 tidak relevan lagiKarena itu, dalam sidang kabinet paripurna yang dipimpin langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kemarin, pemerintah memutuskan melakukan perombakan.

Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perubahan itu dilakukan setelah kabinet mengevaluasi kinerja perekonomian 2008 dan mengomparasikannya dengan kebijakan baru yang diambil presiden di awal tahun

BACA JUGA: Aljazair Tawarkan Proyek Infrastruktur

’’Kita akan menggunakan pasal 23 dalam UU No 41 Tahun 2008 tentang APBN 2009 yang memungkinkan perubahan APBN dengan persetujuan DPR,’’ kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantor presiden kemarin (13/1).

Perubahan itu meliputi hampir semua asumsi makro APBN 2009
Pertama dari sisi pertumbuhan ekonomi, yang semula diasumsikan 6 persen akan diturunkan menjadi 5 persen

BACA JUGA: Februari Harga Sembako Juga Turun

Pemerintah, kata Sri Mulyani, memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 4,5 persen hingga 5,5 persen
Akhirnya diambil titik tengahnya menjadi 5 persen.

Untuk harga minyak mentah dunia, yang semula diasumsikan USD 80 dolar per barel diubah menjadi USD 45 per barel

BACA JUGA: Atur Jangkauan Siaran TV-Radio

Menurut Ani –sapaan Sri Mulyani– asumsi harga minyak tersebut mengikuti perkembangan harga minyak mentah dunia terkini yang berada di kisaran USD 39 per barel hingga USD 48 per barel.

Perubahan cukup besar terlihat pada asusmi perhitungan nilai tukar rupiah terhadap dolarDalam APBN 2009 semula kurs rupiah terhadap dolar diasumsikan Rp 9.400 per USDDalam rapat kabinet diputuskan kurs rupiah terhadap dolar Amerika diasumsikan menjadi Rp 11.000 per USDAsumsi-asumsi lain yakni inflasi, suku bunga BI 3 bulan, maupun lifting minyak tidak berubahInflasi tetap pada asumsi 6,2 persen, SBI 3 bulan 7,5 persen, dan produksi minyak 960 ribu barel per hari.

Dengan perubahan asumsi makro tersebut, terang Ani, postur APBN mengalami perombakan signifikanPenurunan harga BBM yang baru saja diumumkan SBY Senin (12/1) lalu otomatis mengubah asumsi penghitungan subsidi premium dan solarPenghitungan asumsi subsidi BBM menggunakan harga baru yakni Rp 4.500 untuk premium dan solar.

Subsidi BBM dihitung berdasarkan harga ICP baru, kurs, dan harga jual BBM di dalam negeriKalau saat penyusunan APBN 2009 subsidi BBM diasumsikan Rp 57,6 triliun, kini diubah diperkirakan turun menjadi Rp Rp 24,5 triliun atau turun Rp 33,1 triliun.

Selain itu, pendapatan negara diperkirakan mengalami penurunan Rp 128 triliunPendapatan negara yang semula diasumsikan Rp 985,7 triliun diubah menjadi Rp 857,7 triliun’’Ini disebabkan pertumbuhan ekonomi lebih rendah, perubahan nilai tukar, dan beberapa insentif lain,’’ katanya.

Penyebab lain, lanjut Ani, adalah harga minyak yang turun dari USD 80 per barel menjadi USD 45 per barel yang berimbas pada penerimaan PPH migas maupun penerimaan negara bukan pajak.

Dari sisi pendapatan pajak, asumsinya juga diturunkan Rp 54 triliun, dari Rp 725 triliun menjadi Rp 671,9 triliunSedangkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) akan turun sekitar 74,1 triliun dari semula Rp 258,9 triliun menjadi Rp 184,8 triliun.

Kalau sisi pendapatan berubah, tidak demikian dengan sisi belanja, khususnya belanja kementerian dan lembagaRencana DIPA (daftar isian pelaksanaan anggaran) Rp 322,3 triliun tidak berubah agar tidak mengganggu pelaksanaan program kerja’’Belajar dari pengalaman lalu, setiap kali APBN berubah, kementerian dan lembaga harus mengubah DIPABiasanya pelaksanaan belanja kementerian mundur sektiar 3-6 bulan,’’ kata mantan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu.

Begitu juga untuk anggaran pendidikan, kata Ani, diusahakan tidak berubah, yakni tetap Rp 207 triliunDengan turunnya APBN, anggaran pendidikan tidak lagi 20 persenTetapi, menjadi 21 persen, melebihi ketentuan konstitusi’’Padahal, seharusnya bisa diturunkan hingga Rp 9 triliun,’’ kata Sri Mulyani.

Stimulus Fiskal

Pernyataan SBY pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia 5 Januari lalu yang menyebut angka Rp 51 triliun untuk stimulus fiskal bagi kalangan usaha, mentah di sidang kabinet kemarinAni mengumumkan, stimulus fiskal yang dikeluarkan pemerintah hanya Rp 27,5 triliun.

Dalam APBN 2009 sebelumnya, stimulus fiskal sudah dimasukkan Rp 12,5 triliunItu dilokasikan terutama untuk subsidi dalam bentuk bea masuk maupun PPN yang ditanggung pemerintahUntuk perubahan APBN 2009 pemerintah hanya akan menambah stimulus Rp 15 triliun sehingga menjadi Rp 27,5 triliunStimulus fiskal bertujuan menciptakan lapangan kerja dan merangsang pelaksanaan aktivitas usaha kecil dan menengah, juga untuk menjaga daya beli masyarakat.

Bentuk stimulus fiskal lainnya adalah memberikan penguatan kepada sektor usaha agar daya saing maupun daya tahan mereka meningkatStimulus itu berupa subsidi bea masuk, PPN, fasilitas revisi PPH pasal 25 yang dipercepat, fasilitas PPH pasal 21, potongan tarif listrik utuk industri, penurunan harga solar, pembiayaan dan jaminan ekspor, serta promosi ekspor

Anggito Abimanyu membantah bahwa total stimulus fiskal kurang dari Rp 50 triliunMenurut Anggito, kalau dihitung-hitung, total stimulus bisa lebih dari Rp 50 triliun’’Tapi, memang cash-nya Rp 12,5 triliun ditambah Rp 15 triliun,’’ katanya

Dari segala perubahan tersebut, APBN 2009 diperkirakan defisit 2,5 persen dari PDB atau senilai Rp 132 triliunAsumsi semula adalah 1 persen dari PDB atau Rp 51,3 triliun, sehingga kenaikan defisit mencapai Rp 80 triliun’’Kenaikan ini akan ditutup dengan menggunakan seluruh silpa (sisa lebih penggunaan anggaran) 2008 senilai Rp 51 trilun ditambah pinjaman sekitar Rp 30 triliun,’’ katanya.

Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung sejak pukul 14.00 WIB dan berakhir pukul 17.00 itu dihadiri ketiga Menko, Menteri Luar Negeri, Menteri Perdagangan, Menteri Pertahanan, dan Menteri Perindustrian. (tom/kim)

 

 




BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Century Libatkan PPATK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler