JAKARTA — Seiring perubahan APBN 2010 dalam APBN-P, angka defisit dipatok sebesar Rp133,7 triliun atau sebesar 2,1 persen Product Domestic Bruto (PDB)Untuk menutupi defisit anggaran 2010, pemerintah akan menggunakan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) tahun 2009.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, pemerintah tetap memrioritaskan SIlpa ketimbang penerbitan surat utang baru
BACA JUGA: Sri Mulyani Masih Optimis soal Target Pajak
"Pembiayaan (untuk menutup defisit) sebagian besar atau hampir seluruhnya adalah berasal dari Silpa tahun laluDari kesepakatan DPR dan Pemerintah, pembiayaan untuk defisit tahun 2010 akan bersumber dari pembiayaan non utang sebesar Rp25,4 triliun dan pembiayaan utang sebesar Rp108,3 triliun
BACA JUGA: Pemerintah Subsidi Energi Rp 143,9 Triliun
Pembiayaan non utang ini terdiri dari pinjaman luar negeri (neto) sebesar Rp155 miliar, SBN (neto) sebesar Rp107,5 triliun dan pinjaman dalam negeri sebesar Rp1 triliunMenkeu menambahkan, defisit 2,1 persen PDB itu memang ditujukan sebagai stimulus
BACA JUGA: Di APBN-P 2010, Transfer Pusat ke Daerah Rp 344,6 Triliun
Namun demikian dari sisi risiko, memang akan terjadi overheating atau efek kepanasan perekonomian karena kelebihan uang beredar di masyarakat.(afz/jpnnBACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Century Berulang, Dua Pihak Awasi Bank
Redaktur : Antoni