Selain Ahmad Erani Yustika, dalam RDP tersebut juga hadir Kepala Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah (PEBS) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), Mustafa Edwin Nasution
BACA JUGA: Infrastruktur RI Dinilai Terjelek di Asean
Dalam RDP yang dipimpin Ketua Komite IV DPD John Pieris itu, Ahmad Erani menjelaskan, tahun 2003-2010 struktur ekonomi Indonesia 50,46 persen ditopang oleh sektor tradeable seperti pertanian, pertambangan dan industri pengolahan, serta 49,54 persen ditopang sektor non-tradeable seperti perdagangan, hotel, restoran dan jasa.Persoalannya katanya, terjadi penyusutan pertumbuhan sektor tradeable dari 8,57 persen (1993-1996) ke 4,63 persen (2003-2010), juga di sektor non-tradeable
Dalam struktur ketenagakerjaan Indonesia, sektor tradeable, utamanya sektor pertanian dan industri pengolahan, menurut Ahmad Erani, menyerap sekitar 50 persen tenaga kerja
BACA JUGA: Banjir Produk Cina, Pengangguran Makin Tinggi
"Sektor pertanian menyerap 41,49 persen tenaga kerja bulan Agustus 2010, dan 43,47 persen bulan Februari 2011Ia pun menjelaskan, dalam distribusi dan pertumbuhan penyaluran kredit bank umum hingga tahun 2010, terjadi perubahan dari sektor tradeable ke sektor non-tradeable
BACA JUGA: DPR-DPD Gelar Rapat Gabungan Bahas Divestasi Newmont
Di mana sektor pertanian menyerap 5,38 persen kredit bank umum tahun 2009, menjadi 5,15 persen tahun 2010, sedangkan sektor industri pengolahan yang menyerap 17,21 persen kredit bank umum tahun 2009 menjadi 15,60 persen tahun 2010."Sekian lama pertumbuhan ekonomi kita ditopang sektor non-tradeable yang sedikit menyerap pekerjaIni unfair, karena sektor pertanian (jadi) tujuan bekerja tetapi tidak diurusAkibatnya, pekerja di sektor pertanian tidak mengalami perbaikan kesejahteraanPertumbuhan ekonomi menjadi tidak berkualitas, kecuali jika bertumpu pada sektor riil pertanian dan industri pengolahanJangan terlanjur, karena sulit kembalinya,” tukasnya(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Macet 48 Persen, Pegadaian Hentikan Kredit
Redaktur : Tim Redaksi