APBN Diubah, Biaya Plesiran DPR Bertambah

Jumat, 01 Oktober 2010 – 21:12 WIB

JAKARTA - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) mencatat adanya penambahan biaya kunjungan ke luar negeri untuk anggota DPR dalam APBN-P 2010 sebesar 46,4 persen, dibanding APBN 2010Koordinator Formappi, Sebastian Salang menilai peningkatan jumlah anggaran itu lebih untuk kepentingan pribadi.

Salang menyebutkan, total anggaran dalam APBN-P 2010 untuk mendukung kinerja DPR ini sebanyak Rp1,22 triliun

BACA JUGA: DPD Identifikasi Persoalan Daerah

Sedangkan biaya kunjungan ke luar negeri untuk pimpinan dan anggota DPR sebesar Rp 162.944.764.000
"Berarti, ada kenaikan anggaran APBN 2010 untuk biaya pelesiran sebanyak 46,4 persen dari jumlah semula hanya Rp111,309 miliar," kata Sebastian Salang, kepada pers di Jakarta, Jumat (1/10).

Jika total biaya kunjungan Rp162,9 M itu dibagi rata kepada 560 anggota, berarti setiap anggotanya akan mengantongi Rp290,97 juta setahun atau Rp24,25 juta setiap bulannya

BACA JUGA: Hentikan Rencana Pembangunan Gedung !

"Bertambahnya biaya plesiran wakil rakyat itu secara signifikan pasti dengan cara memperalat atau mengatasnamakan kepentingan rakyat
Padahal sesungguhnya hanya untuk kepentingan mereka masing-masing," tuding Sebastian.

Gejala anggota DPR yang cendrung memperkaya diri dengan cara memperalat kepentingan rakyat itu, lanjutnya, tercermin dari gaya hidup para anggota dewan yang memikirkan kepentingannya sendiri

BACA JUGA: Sri Mulyani Masuk Daftar Capres PPP

"Lihat saja beberapa usulan anggota dewan yang sering dan banyak menuai kritikan masyarakat seperti usulan dana aspirasi, pembangunan gedung yang ditunda, mobil mewah, dan rumah dinas," tegasnya.

Sikap berpura-pura kritis DPR kepada pemerintah dilakukan juga hanya untuk meningkatkan bargaining position (posisi tawar) mereka, bukan untuk kepentingan masyarakat, imbuhnyaLebih jauh dikatakan, terjadinya degradasi integritas dan moral para anggota dewan itu bermula dari kekacauan sistem rekrutmen partai partai politik yang sembarangan.

"Lihat saja, mana ada parpol yang merekrut kader berdasarkan kriteria tertentuYang ada itu berdasarkan uang dan koneksi dengan elit partaiProduknya, apa? Boro-boro memperkuat parlemen, malah membuat parlemen jadi nggak karuan seperti saat ini," tegasnya(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ginandjar Kuliti Kinerja DPD


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler