Menurut Ginanajar, pimpinan DPR yang juga telah membatalkan pembangunan gedung baru DPR dalam tahun 2010 ini untuk merespon kritikan masyarakat
BACA JUGA: KPK Siap Kaji Studi Banding DPR
Jika sikap DPR itu tidak di respon oleh DPD, kata Ginanjar, maka siap-siap saja DPD akan dihujat daerah."Bangun saja sinergisitas dengan daerah dengan memanfatkan gedung milik pemerintah daerah setempat, lalu DPD bantu saja biaya operasionalnya
Menurut Ginandjar, gedung itu hanyalah simbol
BACA JUGA: Daerah Lebih Gemar Korupsi APBD
Substansi dari keberadaan DPD itu adalah memperjuangkan suara dan aspirasi daerah ke pemerintahSelain menyarankan penghentian pembangunan gedung DPD di daerah, Ginandjar Kartasasmita yang juga mantan Wakil Ketua MPR itu mengkritisi tumpulnya DPD dalam merespon berbagai persoalan bangsa yang ada di berbagai daerah
BACA JUGA: Wacana Ibukota Dipindah, Gedung Baru DPR Ditunda
Salah satu yang disesalkan Ginandjar adalah konflik Indonesia dengan Malaysia di provinsi Kepulauan Riau."Mestinya DPD harus lebih responsif dalam membela kepentingan nasionalItu soal Indonesia-Malaysia, kenapa DPD tidak bersuara meresponnyaSebagai representasi daerah, konflik itu bahagian yang semestinya direspon DPD dengan cara mendukung langkah-langkah diplomasi yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah," jelasnya.
Demikian juga halnya dengan kecenderungan DPD yang akhir-akhir ini mulai mengambil jarak dengan persDalam keanggotaan DPD periode 2004-2009 ada satu tradisi interaksi DPD dengan pers yang selalu memberikan keterangan pers usai komite-komite di DPD bersidang"Saat ini saya perhatikan interaksi itu sudah tidak ada lagiSemua risalah dan keputusan komite-komite DPD, kalau tidak diumumkan kepada masyarakat melalui pers maka berbagai hal penting itu hanya akan menjadi dokumen yang lebih pantas diarsip saja," pungkas Ginandjar Kartasasmita.
Sebelumnya, Ketua DPD RI Irman Gusman dihadapan mantan dan Anggota serta pimpinan DPD dalam sambutannya mengatakan bahwa tahun ini DPD sudah akan memulai membangun kantor baru DPD di seluruh provinsi di Indonesia dengan anggaran keseluruhan sebesar Rp166 miliar(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Bentuk Panja Dana Buruh Rp4,9 T
Redaktur : Tim Redaksi