jpnn.com - BATAM - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengalami kenaikan sebesar Rp 376.160.442. Sebelumnya APBN Kepri 2015 hanya sebesar Rp 4.998.945.216 kini menjadi Rp 5.250.105.658.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembendaharaan Provinsi Kepri, Didyk Choiroel mengatakan, kenaikan APBN-P ini juga memicu kenaikan belanja daerah yang harus dikeluarkan, seperti belanja pegawai dari Rp 1.089.975075 menjadi Rp 1.106.311.195. Begitu juga dengan belanja barang dari Rp 2.067.473.165 naik menjadi Rp 2.122.534.533.
BACA JUGA: Korupsi Alkes, Mantan Dirut dan PPK RSUD Tanjunguban Ditetapkan Tersangka
Kenaikan paling tinggi terjadi di belanja modal atau infrastruktur dari Rp 1.782.409.026 menjadi Rp 2.109.831.830 atau selisih Rp 327.422.804. Namun belanja bantuan sosial malah mengalami penurunan dari APBN sebelumnya Rp 59.087.950 turun Rp 36.428.100.
"Kenaikan APBN ini dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya yang paling signifikan ialah pengurangan subsidi BBM dari pemerintah pusat dan mengalokasikannya ke pembangunan daerah-daerah," kata Didyk Choiroel pada saat Seminar Kebijakan Fiskal dan Perkembangan Ekonomi Terkini yang diselenggarakan di Gedung Bank Indonesia (BI), Kamis (7/5).
BACA JUGA: Namanya Dibawa-bawa, Marzuki Mengaku Dijebak Pihak Bank
Dibanding tahun 2014 lalu, belanja infrastruktur Kepri juga mengalami kenaikan dari Rp 997.910.000 menjadi Rp 1.782.414.880. Belanja ini akan dibagi dalam empat alokasi yakni gedung dan bangunan sebesar Rp 304.434680, jalan dan jembatan Rp 411.108.350, pelabuhan udara sebesar Rp 320.612.060 dan tertinggi pelabuhan laut dengan biaya Rp 685.119.110.
"Untuk listrik dialokasikan sebesar Rp 61.440.680 atau naik Rp 12.207680 dari tahun 2014 sebesar Rp 49.233.000," kata Didyk.
BACA JUGA: Sabda Sultan HB X Ditentang, Pada Saatnya Pemerintah Turun Tangan
Ia juga menambahkan, hampir 60 persen belanja infrastruktur dari anggaran APBN-P akan dialokasikan untuk infrastruktur Batam. Seperti halnya untuk pembangunan jalan dan jembatan dialokasikan di Batam sebesar Rp 233.540.000, Tanjung pinang Rp 59.570.000, Natuna Rp 89.800.000. Lingga Rp 6,2 miliar, Karimun 15,99 miliar dan Bintan sebesar Rp 6 miliar.
Sedangkan untuk alokasi pembangunan pelabuhan, Batam masih paling tertinggi yakni sebesar Rp 191,91 miliar, disusul Anambas sebesar Rp 166,30 miliar dan Tanjungpinang Rp 145,54 miliar. Untuk Karimun dialokasikan sebesar Rp 65 miliar, Bintan Rp 10 miliar dan Lingga Rp 5,02 miliar.
"Sesuai dengan Nawacipta, alokasi anggaran difokuskan pada konektifitas wilayah baik pelabuhan maupun bandara. Supaya logistik bahan pokok lancar ke daerah-daerah dan memudahkan tranportasi khususnya kita yang berada di wilayah," sebut Didyk.
Untuk belanja infrastruktur gedung dan bangunan, Batam juga menjadi yang paling tinggi yakni sebesar Rp 155,42 miliar. Disusul Tanjungpinang sebesar Rp 63,02 miliar dan Natuna Rp 57,63. Untuk Karimun dialokasikan sebesar Rp 16,37 miliar, Anambas Rp 4,87 miliar, Bintan Rp 6,97 miliar dan Lingga Rp 0,15 miliar.
"Untuk listrik Rp 61,44 miliar kita alokasikan untuk pembangunan jaringan, gardu dan JTR dan JTM di Kepri," ungkapnya. (rng/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Dampak Sabda Sultan Hamengku Buwono X
Redaktur : Tim Redaksi