Peneliti di Brisbane berhasil mengembangkan video game yang secara khusus dirancang untuk membantu anak-anak autism belajar di kelas pada umumnya.Mahasiswa PhD, dari universitas Teknologi Queensland (QUT) dan ibu dari anak 4 anak, Anne Ozdowsaka termotivasi untuk menciptakan aplikasi ini setelah melihat kesulitan yang dialami putranya sendiri Conrad, 8, ketika sekolah. Peranti lunak ini menggunakan rancangan video game dan menggabungkan penulisan dengan strategi untuk mengurangi kegelisahan bagi anak-anak yang memiliki spektrum autisme. "Tindakan seperti menulis saja sangat sulit bagi Conrad dan bisa menggunakan teknologi di kelas akan membuatnya belajar lebih mudah,” kata Ozdowsaka. "Jika Saya bisa menyusun dan membuktikan kalau siswa bisa memproduksi tulisan yang lebih baik dan kata-kata yang lebih banyak serta lebih termotivasi untuk menulis, maka aplikasi ini akan menjadi tolok ukur untuk memperbaiki prestasi dari banyak murid yang memiliki spectrum autisme.” Ozdowsaka mengatakan anak-anak yang memiliki kesulitan belajar sering kali bingung ketika diminta untuk menulis kalimat persuasive. "itu masalah yang banyak dialami guru,” katanya. "siswa autisme memiliki kesulitan baik dalam hal kemampuan motorik dan juga elemen konsep dalam menulis, jadi hal sederhana seperti memegang pinsil saja itu sulit mereka lakukan.” Aplikasi ini dapat mengurangi tekanan yang dialami murid autisme dan membuat kegiatan belajar lebih menyenangkan. Tapi dia mengatakan aplikasi ini juga bisa digunakan oleh seluruh kelas, yang berarti orang-orang dengan gangguan spektrum autisme tidak perlu merasa terisolasi atau pindah ke kelas khusus. "Salah satu masalah terbesar yang kita miliki di sekolah adalah bahwa guru tidak memiliki alat yang tepat untuk dapat menjangkau siswa dalam semua kegiatan dan kami berharap bahwa aplikasi ini dapat membantu untuk mengatasi itu," katanya. Pelajar dari Studio G dari lembaga Autism Queensland, yang menyediakan animasi dan merancang pengalaman bagi remaja yang memiliki spectrum autisme, dilibatkan untuk membantu mengembangkan aplikasi ini untuk memastikan aplikasi ini ramah bagi penderita autism. Ryan Waterworth, 22, dari Brisbane menciptakan music di aplikasi ini mengatakan dia sangat memahami kesulitan yang dihadapi siswa autisme. "Guru anak beralih ke pelajaran dengan cepat padahal Anda masih ketinggalan 5 menit,” katanya bercerita tentang pengalaman pribadi yang dialaminya di masa-masa sekolah dulu. "Aplikasi ini akan membantu mereka mengejar ketertinggalan itu dan akhirnya akan sama dengan siswa lain di sekolah,” Pada Bulan Mei mendatang, 5 sekolah akan ikut serta dalam ujicoba aplikasi baru ini sebelum dirilis resmi pada September mendatang.
BACA JUGA: Rencana Perubahan Lini Masa Instagram Tuai Protes Pengguna dan Seleb Medsos
BACA ARTIKEL LAINNYA... Skandal Korupsi PM Malaysia Berikan Sinyal Adanya Dugaan Pencucian Uang