jpnn.com - JAKARTA - Aplikasi cek KTP di smartphone yang ditawarkan Mychael Go dan bisa diunduh Google Play Store belum bisa dipertanggungjawabkan. Pasalnya, basis data yang digunakan bukan berasal dari data centre Kementerian Dalam Negeri.
"Jadi sudah dilakukan pengecekan keamanan data center kami, sampai saat ini keamanan masih terjamin. Tidak terjadi kebocoran data," ujar Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen DUkcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Fakrulloh, Senin (28/3).
BACA JUGA: Pak Akom Siap Hadapi Perecok, Silakan!
Menurut Zudan, kemungkinan sumber data yang digunakan pengembang aplikasi tersebut berasal dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dugaan diperkuat dengan pencobaan pencarian Nomor Induk Kependudukan (NIK) menggunakan daftar pemilih tetap (DPT) invalid.
NIK di dalam DPT tersebut, sambung Zudan, tidak standar. Sebab, NIK tidak terdapat pada database SIAK (sistem informasi administrasi kependudukan) nasional.
BACA JUGA: Jadi ini Pengusaha yang Suap Pejabat Pertamina
"Saudara Mychael Go juga telah dihubungi melalui telepon. Berdasarkan pengakuannya, aplikasi cek KTP tidak mengambil data secara langsung, tapi hanya mengarahkan linknya ke server KPU. Karena server KPU memang memublikasikan data pemilih untuk masyarakat ke website KPU," ujarnya. (gir/jpnn)
BACA JUGA: Satu Lagi Penyuap Pejabat Pertamina Duduk di Kursi Terdakwa
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Bertemu Dubes Brasil, OSO Punya Kabar Gembira
Redaktur : Tim Redaksi