Aplikasi Waze Kian Populer Selama Ramadan

Jumat, 31 Mei 2019 – 15:55 WIB
Ilustrasi penggunaan aplikasi Waze. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Aplikasi peta navigasi, Waze, mengumumkan bahwa terjadi peningkatan secara signifikan, di mana penggunaan Waze melonjak hingga 26 persen selama Ramadan 2019.

Merujuk dari data Waze, waktu bepergian para Wazer (pengguna Waze) telah meningkat hingga 44 persen. Bila dibandingkan bulan-bulan lainnya di mana orang biasanya menghabiskan 29 kilometer per hari, lalu lintas diprediksi meningkat hingga 98 persen, dengan peningkatan sekitar 25 pesen dari waktu biasanya.

BACA JUGA: OVO, Tokped dan Grab Berbagi Keceriaan Ramadan Lewat Festival Patungan Untuk Berbagi

BACA JUGA: Waze Indonesia Punya Fitur Khusus Penggemar Otomotif

Biasanya, jam sibuk terjadi antara jam 03.00 sore hingga 08.00 malam di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bekasi, Surabaya, Medan, Bandung, dan lainnya.

BACA JUGA: 3 Pendorong Kinerja Industri Manufaktur

Country Manager Waze Indonesia, Marlin R. Siahaan mengatakan, kebiasaan di sini adalah orang-orang akan bergegas pulang ke rumah atau ke tempat makan selama waktu sibuk supaya bisa hadir tepat waktu untuk berbuka puasa dengan keluarga dan teman.

"Mereka cenderung mencari rute alternatif menghindari kemacetan dan Waze adalah pilihan terbaik. Hal ini menjelaskan mengapa kami memiliki banyak Wazer baru selama Ramadan,” kata Marlin dalam keterangan tertulis, Jumat (31/5).

Ramadan tahun lalu yang menjadi tiga destinasi utama adalah toko serba ada yang menarik 4.1 juta navigasi, restoran dan outlet makanan siap saji dengan 1.5 juta navigasi, dan warung kopi dengan 391.000 navigasi.

BACA JUGA: Politikus NasDem: Ramadan Momen Merekatkan yang Retak

Toko serba ada menjadi tujuan terbanyak, karena orang biasanya membeli makanan ringan atau minuman untuk mereka berbuka puasa saat mereka masih berada di jalan. Restoran siap saji dan warung kopi juga menjadi destinasi populer karena dengan banyaknya cabang dan outlet tersebar di seluruh kota mudah untuk didatangi.

Konsumsi bahan bakar meningkat akibat bertambahnya orang yang bepergian. Mendekati Hari Idulfitri merupakan waktu tersibuk pom bensin yang disebabkan oleh budaya “mudik” di Indonesia, bahan bakar lebih banyak dibutuhkan untuk perjalanan jauh, banyak orang pulang kampung atau pergi liburan.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, navigasi pada aplikasi Waze umumnya meningkat selama Idulfitri, di mana orang-orang mengambil manfaat pergi “mudik” atau berkendara ke tujuan wisata,” tambah Marlin. (mg9/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ombudsman: Tidak Ada Lonjakan Harga Pangan Selama Ramadan


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler