JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia (APRI), Lisman Sumardjani menilai upaya membatasi ekspor rotan melalui revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36 tahun 2009 tentang Ekspor Rotan oleh Kementerian Perdagangan pasti berdampak negatif terhadap sekitar 2 juta pedagang dan 2 juta petani pemungut rotan yang tersebar di Jawa, Sulawesi dan Sumatera.
Hal tersebut diungkap Lisman Sumardjani kepada pers di Jakarta, Sabtu (8/10) sebagai respon terhadap keinginan pemerintah yang berencana merevisi Permendag Nomor 36 tahun 2009"Substansi yang ingin direvisi pemerintah itu sudah jelas, antara lain memperketat bahkan bisa menutup kran ekspor disaat kebutuhan rotan dalam negeri sangat minim," kata Lisman Sumardjani.
Kalau Menteri Perdagangan tetap merevisi lanjutnya, ini jelas sangat merugikan negara dan komoditi rotan disamping menutup kesempatan kerja para petani, pengumpul, dan pengusaha rotan di daerah penghasil.
Dijelaskannya, rotan di Indonesia sudah over supply
BACA JUGA: Bangun Pabrik Kakao, Nesstle Investasi USD 200 Juta
APRI memprediksi pada tahun ini terjadi konsumsi dalam negeri hanya 15 ribu ton, sedangkan produksi mencapai 696 ribu tonBACA JUGA: Izin tak Beres, Hotel Aston Jambi Distop
Nilai ini berasal dari selisih antara produksi lestari 696.000 ton dan serapan pasar dalam negeri 67.986 ton."Kalau dilarang dimanfaatkan sayang sekali
Dia menyarankan Kementerian Perdagangan mengevaluasi manajemen pengelolaan rotan Indonesia sebelum merevisi Permendag 36/2009
BACA JUGA: Petani Sawit Dihantui Bibit Palsu
Evaluasi itu dilakukan tentu dengan cara bersama antara lain melibatkan Litbang Kementerian Kehutanan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, asosiasi, LSM, dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha."Dari duduk bersama itu juga bisa dibuat suatu roadmap yang disepakati dan dijalankan para pihak agar rotan memberi manfaat secara optimal bagi bangsa ini," harap Lisman(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Evaluasi Kebijakan RA, ORI Bakal Panggil Menhub
Redaktur : Tim Redaksi