BACA JUGA: Evaluasi Kebijakan RA, ORI Bakal Panggil Menhub
Hasil produksi sawitnya tidak maksimal atau bahkan tidak berproduksi sama sekali.Darmayulis mengatakan, sekarang kondisi ini banyak dialami para petani
BACA JUGA: Kewalahan Ladeni Permintaan Marmer Tiongkok
Sementara, sulit untuk membedakan mana bibit palsu yang tidak unggul dengan bibit unggul yang bersertifikat“Banyak petani yang sulit membedakan bibit palsu dengan bibit yang asli
BACA JUGA: Tindak Tegas TPPI!
Karena memang sulit untuk membedakannya,” tutur Darmayulis kepada Riau Pos (JPNN Grup).Dinas Perkebunan memang tidak bisa berbuat banyak untuk menekan ituNamun untuk meminimalisir jumlah petani pekebun kelapa sawit yang terjebak dengan bibit palsu, Dinas Perkebunan Riau menyarankan, agar dalam pembelian bibit untuk berhati-hatiPara petani pekebun kelapa sawit bisa meminta bantuan pada UPT pengawasan Dinas Perkebunan“Kalau ada yang mau beli bibit, agar tidak terjebak dengan bibit palsu, petani bisa minta bantuan UPT Dinas Perkebunan,” tambahnya lagi.
Terjebak dengan bibit palsu memang sangat berbahayaApalagi, itu telah ditanam, banyak kerugian yang akan dialami petaniSementara untuk hama sawit sendiri, yang paling banyak ditemukan hama ulat apiTetapi dengan menggunakan racun yang ada, bisa diatasi“Kalau hama bisa diatasi, tapi bibit palsu, sulit,” ujarnya.
Diakuinya, perkembangan perkebunan kelapa sawit, banyak ditingkat petani dan swadaya masyarakat dibandingkan dengan milik perusahaanKarena itu, petani harus berhati-hati dan rajin mencari informasi tentang bibit sawit yang unggul. (dac/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kontrak Karya Freeport Tak Dapat Diganggu Gugat
Redaktur : Tim Redaksi