jpnn.com, JAKARTA - Lembaga kemanusiaan Ar-Rahman Quran Learning (AQL) Peduli kembali membagikan oksigen medis gratis kepada pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri di sekitar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Pembagian oksigen gratis ini sebagai lanjutan setelah sebelumnya AQL telah memenuhi kebutuhan pasien isoman di Jakarta beberapa pekan lalu.
BACA JUGA: AQL Rambah Sekolah Yatim dan Duafa di Purwakarta
Kali ini, AQL mampu menyuplai 800 tabung oksigen gratis kepada masyarakat.
Terutama kepada pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri di Jabodetabek.
BACA JUGA: Ini Lho Penjual Tabung Oksigen Medis Hasil Modifikasi, Inisialnya WS, Lihat
"Saat-saat pasien Covid-19 yang terpapar, menentukan hidup atau mati. Sedekah satu oksigen menyelamatkan satu nyawa," ujar Direktur AQL Peduli Firman Fabi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (30/7).
Menurut Firman, oksigen medis menjadi kebutuhan yang sangat vital saat ini, utamanya bagi mereka yang memiliki gejala sesak napas.
BACA JUGA: WS si Penjual Tabung Oksigen Palsu Ditangkap, Begini Pengakuannya kepada Polisi
Pada kondisi itu, kata Firman, pasien harus mendapatkan bantuan oksigen medis guna membantu pernapasan.
"Dari sini kami melihat bahwa oksigen sangat dibutuhkan, bahkan mereka bagaimana mencarinya itu sulit untuk mendapatkannya. Karena itu, kami bekerja sama dengan beberapa tempat pengisian oksigen," ungkapnya.
Firman memastikan pendistribusian oksigen tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
Skema pembagian tabung oksigen dilakukan dengan memberikan sebuah kupon kepada masing-masing warga. Satu kupon untuk satu tabung.
Meski dalam sistem kupon, pihaknya memastikan tidak akan kehabisan.
Tim akan mengusahakan semua warga mendapatkan oksigen.
"Bagaimana jika ada yang membawa dua hingga tiga tabung? Kami akan dahulukan terlebih dulu yang sudah antre, setelah itu jika memang masih ada kami isikan kembali," jelas Firman.
Menurut Firman, hal itu dilakukan agar pembagian oksigen medis untuk masyarakat tersebut bisa merata.
"Kurang lebih seperti itu teknisnya, supaya pembagian ini juga merata, jangan sampai ada yang bawa banyak, tetapi yang sudah mengantre dan membawa satu tidak kebagian," pungkas Firman. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Boy