jpnn.com - MALANG - Status laga antara tuan rumah Arema IPL kontra Pro Duta yang batal, Selasa (24/9) belum ditentukan. Apakah laga itu harus ditunda atau Arema IPL dianggap kalah walkout (WO). Operator kompetisi Indonesia Premiere League PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) belum bisa menentukan karena menunggu hasil komisi disiplin (komdis).
Direktur operasional Arema IPL Haris Fambudy menegaskan bahwa laga itu harus ditunda. Sebab gagalnya laga tersebut karena kesalahan LPIS sendiri. LPIS menentukan venue laga di dua tempat, yakni Lapangan Dirgantara Pakis dan Lapangan Brimob Ampeldento. Sehingga tim Arema IPL siap tanding di Lapangan Dirgantara, sementara di waktu bersamaan Pro Duta datang ke Lapangan Brimob.
BACA JUGA: Gandoli Pemain ke Timnas
"Tentu jadi pertanyaan besar kalau dalam satu hari, LPIS menyiapkan dua venue pertandingan yang sama-sama tidak mendapatkan izin dari pihak kepolisian. Sedangkan status kami adalah tuan rumah. Kalau ada apa-apa bagaimana," protes Haris.
Karena itu, jika komdis memberikan kemenangan WO kepada Pro Duta, dia sudah menyiapkan banding. Apalagi bukti-bukti lengkap sudah dikantonginya terkait kronologis kejadian tidak hadirnya Arema IPL di Lapangan Brimob. Kami sudah siapkan tim untuk main. Karena kami tidak ingin kalah WO, paparnya.
BACA JUGA: Timnas U-16 Keok di Laga Perdana
Seperti diketahui, Arema IPL dan Pro Duta FC urung bertanding lantaran berada di lapangan yang berbeda. Arema IPL di Stadion Dirgantara, sedang Pro Duta bersiap di Lapangan Brimob Ampeldento. Itu terjadi lantaran LPIS mengubah venue pertandingan dari Lapangan Dirgantara ke Lapangan Brimob hanya beberapa jam sebelum kick off.
Pemberitahuan perubahan itu juga dilakukan lewat komunikasi seluler kepada kedua tim. Namun demikian, perangkat pertandingan sudah melakukan kick off tanpa kehadiran Arema IPL. Sehingga ada kesan memaksakan memberikan kemenangan WO kepada Pro Duta.
BACA JUGA: Gol Telat Ronaldo Beri Madrid Kemenangan
Bahkan kubu Arema IPL menangkap ada hal yang ganjil dari perlakuan tidak tegas LPIS. Sebab laga tunda yang harusnya digelar Selasa lalu itu semua biaya operasionalnya ditanggung oleh LPIS. Laga yang harusnya dilakukan Selasa itu merupakan laga tunda akibat pembatalan laga di Stadion Gajayana (4/9).
Pembatalan laga saat itu akibat wasit mogok tanding menuntut honor dari LPIS. "Bisa jadi karena LPIS sekarang tidak punya uang, makanya mereka jual pertandingan ini kepada Pro Duta. Karena ada kesan justru kubu Pro Duta yang mengatur semua persiapan pertandingan kemarin (24/9)," kata sumber yang berasal dari internal Arema IPL. (iw/abm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satria Muda Sempurna ke Semifinal
Redaktur : Tim Redaksi