jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono mempertanyakan tudingan juru kampanye nasional Jokowi - Ma'ruf, Rian Ernest, yang menyebut Prabowo Subianto sedang melakukan politik dagang sapi, karena menyebut tokoh-tokoh partai koalisinya sebagai bakal calon menteri.
"Lah yang politik dagang sapi siapa ya? Bukannya Kang Mas Joko Widodo yang lakukan itu dengan bagi-bagi kursi ke parpol pengusung dan parpol yang tadinya usung Prabowo - Hatta di tahun 2014, terus membelot ke Joko Widodo," ucap Arief kepada JPNN, Jumat (29/3).
BACA JUGA: Respons Polri Soal FUI Ikut Jaga TPS saat Hari Pencoblosan
Diketahui, tokoh-tokoh yang diperkenalkan Prabowo saat kampanye di Bandung, itu antara lain Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Presiden PKS Shohibul Iman, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas).
Ada pula mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan (Aher), Sekjen PAN Edy Soeparno, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal
BACA JUGA: Pilih yang Peduli Rakyat Kecil, Petani Serang Dukung Jokowi - KH Maruf Amin
Nah, Arief menerangkan, bila Jokowi tidak melakukan politik dagang sapi, seharusnya para menterinya lebih banyak dari PDI Perjuangan sebagai partai pengusung utama.
"Kok (menteri Jokowi) bukan kader-kader PDI Perjuangan seperti Arief Budimanta, Prof Hendrawan dan lain-lain yang punya ideologi ekonomi kerakyatan ya?" tutur Arief mempertanyakan.
BACA JUGA: Ragukan Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen, Prabowo Bilang Ndasmu
Dia menjelaskan, nama-nama calon menteri yang disebut Prabowo dalam kampanye itu merupakan bagian dari uji publik.
Sebab, kubu paslon 02 akan melibatkan masyarakat dalam menempatkan menteri-menteri di kabinet nantinya.
Jika ada tokoh atau calon menteri yang disebut Prabowo diketahui punya rekam jejak yang tidak bagus yang diketahui oleh masyarakat, mereka bisa memberikan masukan dan laporan kepada Gerindra cs maupun langsung ke akun facebook dan twitter Prabowo.
"Misalnya rekam jejak terkait keterlibatan tindak pidana korupsi, sehingga nantinya kalau jadi menteri tidak diperiksa dan ditahan KPK karena terlibat kasus korupsi masa lalu," terang Arief.
Dia pun heran, kenapa tim kampanye nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf tiba-tiba mempersoalkan langkah mantan Danjen Kopassus TNI AD tersebut mengungkap kandidat para menterinya.
"Ini TKN kok pikirannya kotor saja ya. Terserah kami dong mau ngumumin atau engga. Wong kami ngumumin untuk kebaikan kok, bukan untuk menerapkan politik dagang sapinya Kang Mas Joko Widodo. Atau TKN udah ketar ketir kalah kali ya," tandas pentolan organisasi pekerja BUMN ini.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Respons Erick Thohir untuk Penentang Aksi Rabu Putih ala Jokowi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam