Arief Poyuono Kaitkan Omongan Prabowo soal Kereta Cepat dengan Utang Negara

Rabu, 17 Juli 2024 – 20:16 WIB
Ketua Umum FSP BUMN Bersatu Arief Poyuono. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum FSP BUMN Bersatu Arief Poyuono punya analisis menarik soal pernyataan Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto terkait pembangunan infrastruktur, salah satunya kereta cepat.

Diketahui, Prabowo dalam acara pembekalan calon perwira remaja (capaja) TNI dan Polri di Balai Sudirman, Jakarta, Jumat (12/7), mengatakan untuk apa membangun bandara, kereta api cepat dan lainnya kalau tidak utuh, tidak aman, serta tidak terlindungi.

BACA JUGA: Irwan Fecho Menilai Pernyataan Prabowo Bentuk Dukungan pada Pembangunan Infrastruktur yang Tangguh

Nah, Arief yang pernah menjabat wakil ketua umum Partai Gerindra, mengaitkan hal itu dengan kondisi keuangan negara yang harus utang untuk membangun infrastruktur.

"Ini alasan yang mendasar kenapa? Ya, buat apa bangun kereta cepat, waduk dll kalau kita harus tambah utang lagi nantinya, sehingga keselamatan dan keamanan negara juga rakyat bisa terganggu," ujar Arief.

BACA JUGA: Soal Penertiban Barang Impor, Arief Poyuono Ingatkan Pemerintah Jangan Tindas Pedagang

Dia menjelaskan bahwa makin banyaknya utang negara bakal berdampak pada naiknya suku bunga, pajak pun naik, sementara kurs rupiah makin lemah.

"Dampaknya harga-harga barang akan naik juga. Belum lagi inflasi tinggi yang bisa menyebabkan sektor usaha lesu dan kemudian terjadi PHK dan kesulitan ekonomi," tutur Arief.

BACA JUGA: Ada Senpi dan Peluru di Koper Arsan Latif, Petugas Rutan Bandung Lapor Polisi

Lebih jauh, kesulitan ekonomi menurutnya bakal membuat stabilitas dan keamanan negara bisa melemah.

"Hal ini sudah ada contohnya seperti Sri Lanka. Akibat utang negara yang bertumpuk menyebabkan kurs sebuah negara ambruk terhadap USD, dan gagal bayar utang negara. Akhirnya presidennya digulingkan," ujar Arief.

Sebelumnya, Menhan Prabowo mengingatkan kepada para calon perwira remaja TNI/Polri mengenai tujuan berbangsa dan bernegara yang termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

"Tujuan nasional kita yang pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,” kata Prabowo dalam pidato kebangsaannya di hadapan Capaja TNI/Polri.

Prabowo juga menekankan tujuan melindungi disebutkan lebih dulu daripada “memajukan kesejahteraan umum” yang kaitannya dengan kemakmuran dan kesejahteraan bangsa.

"Untuk apa kita bangun gedung-gedung? Untuk apa kita bangun pelabuhan, bandara, untuk apa kita membangun kereta api cepat, untuk apa kita membangun jalan raya, untuk apa kita membangun waduk kalau negara ini tidak utuh, tidak aman, tidak terlindungi,” ujar Menhan Prabowo.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler