Arief Yahya Kembali Raih Penghargaan Bergengsi

Jumat, 22 Desember 2017 – 01:54 WIB
Arief Yahya. Foto: Kemenpar

jpnn.com, JAKARTA - Tak akan lari gunung dikejar! Kalau sudah menetapkan tujuan, tidak akan ada yang bisa menghalangi untuk sampai ke alamat akhir.

Menpar Arief Yahya berpikir sebaliknya, berawal dari akhir! Tetapkan tujuan akhir dulu, baru disusun strategi menuju ke sana dengan waktu yang paling cepat.

BACA JUGA: Sleman Gelar Lereng Merapi Menyanyi dan Menari

Itulah point yang ditangkap media terhadap kinerja Kemenpar yang dia pimpin. Sebuah perhargaan disematkan kepada Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya atas kecerdikannya menakhodai Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di sepanjang 2017.

Menpar Arief dinobatkan sebagai Tokoh Berpengaruh 2017 versi Majalah Sindo Weekly edisi 18-31 Desember 2017.

BACA JUGA: Silakan ke Bali, Ada Penglipuran Village Festival 2017

Arief Yahya dinilai mampu menerbangkan branding Wonderful Indonesia lebih tinggi dari pesaingnya Malaysia dan Thailand.

Jelang memasuki Tahun Anjing Tanah pada 2018, penghargaan Tokoh Paling Berpengaruh 2017 versi Majalah Sindo Weekly pun seolah menjadi penegas beragam capaian prestasi di sepanjang tahun ini.

BACA JUGA: Kemenpar Yakin Banyak Desa Mendunia Seperti Penglipuran

Di bawah tangan dingin pria alumnus Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung ini, pariwisata Indonesia pun berkibar hingga jadi tambang devisa nasional terbesar kedua setelah CPO atau melewati sumber uang migas yang berada di strip ke tiga.

“Secara pribadi, saya mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan. Penghargaan Sindo Weekly ini sebenarnya gambaran kesuksesan semua elemen yang ada di dalam pariwisata Indonesia. Mereka bekerja keras sepanjang tahun,” ujar Menpar Arief Yahya merendah.

Kompak membangun branding pariwisata Indonesia hingga sukses menembus mendunia, Kemenpar diganjar dua award dari United Nations World Tourism Organization (UNWATO) Video Competition 2017.

Indonesia memenangi kategori video pariwisata terbaik di kawasan Asia Timur dan Pasifik, selain award untuk kategori People Choice Award.

Di bulan yang sama, Kemenpar juga meraih award untuk kategori Destination of the Year 2017 untuk Asia Pasifik yang diberikan oleh tabloid TTG.

“Prestasi pariwisata Indonesia tahun ini memang luar biasa. Kemenpar terus berharap lebih dari itu untuk masa mendatang, apalagi kami sudah menyiapkan berbagai inovasi,” tegasnya.

Cerdas membaca peluang dan memilih formulasi ideal untuk kementerian yang dipimpinnya, wajar bila Arief menjadi satu dari 27 tokoh penting yang membawa perubahan bagi wajah Indonesia di sepanjang tahun ini.

 

Oleh Sindo Weekly, Arief dianggap cakap mengurai berbagai persoalan di sektor pariwisata hingga menjadi mesin devisa yang besar. Sindo Weekly pun menempatkan Arief  dengan prestasi yang hebat.

Sama dengan apa yang diraih beberapa koleganya di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo seperti Tjahjo Kumolo, Sri Mulyani, Budi Karya Sumadi, Basuki Hadimuljono, Susi Pudjiastuti, Rini Soemarno, Rudiantara, juga Eko Putro Sandjojo.

Selain kalangan birokrat dari menteri hingga kepala daerah, Sindo Weekly juga memasukan beberapa nama muda sebagai tokoh paling berpengaruh tahun ini. Darah muda fenomenal tersebut yaitu Nadiem Makarim (CEO Go-Jek), Achmad Zaky (CEO Bukalapak), Kevin Sanjaya Sukamuljo-Marcus Fernaldi Gideon (ganda bulutangkis dunia), dan diva Agnes Monica yang sukses mengawali debut internasional dengan album X.

“Semuanya telah berkarya untuk negara di bidangnya masing-masing. Semua sudah memberikan yang terbaik untuk kesejahteraan Indonesia. Menyimak anak muda yang juga dinobatkan sebagai Tokoh Berpengaruh, kami tentu bangga dengan itu,” terangnya.

Menghasilkan karya besar untuk negeri, Arief memang memiliki resep yang mampu diterjemahkan oleh ‘timnya’ di Kemenpar. Membagi kiat suksesnya membangun branding besar pariwisata Indonesia, Arief pun memiliki strategi dalam bentuk marketing, promosi, media, juga waktu promosi.

Strategi promosi di waktu yang tepat pernah dilakukannya di gelaran Euro 2016 Perancis dengan menempatkan banner di bus-bus yang melintas di jalanan besar Kota Paris.

Terkait dengan teknis marketing, Kemenpar juga melakukan branding dengan memasang iklan-iklan pada lokasi strategis seperti MRT East West Line Singapura, termasuk memanfaatkan kekuatan media sosial.

“Berbagai cara yang ditempuh untuk menarik minat wisatawan sejauh ini sangat positif. Kan semua harus dilakukan dengan perencanaan dan perhitungan yang tepat. Sebab, kami tetap berbicara bisnis. Jangan sampai investasi yang sudah dikeluarkan menjadi tidak efektif,” ujarnya.

Terlepas dari itu, Menpar juga piawai dalam pengaturan finansial. Strategi pengalokasian hampir 50 persen aset Kemenpar yang dinvestasikan melalui industri digital akhirnya berbuah manis.

Arief mengingatkan kalau semua bisnis atau industri apapun tidak bisa mengelak dari benturan trend digital. Sebab, hampir sebagian besar masyarakat dunia saat ini identik dengan gadget dan tinggal klik.

Melihat potensi ini, pemain digital besar seperti Google, Baidu, dan Tripadvisor dirangkulnya, selain tetap mengandalkan gaya lama melalui televisi, majalah, koran, radio, bahkan mmedia daring. Dengan gempuran branding di semua lini wajar bila Indonesia pun masuk Top 20 Fastest Growing Tourism Industry in The World.

“Saya memang membuat framework yang sudah menjadi rumus di Kemenpar. Strategi promosi dengan BAS, Branding Advertising Selling. Strategi Marketing dengan DOT, matching antara Destinasi Originasi Timeline. Strategi Media dengan POSE, Paid Own Social Media dan Endorser,” ungkap Arief Yahya.

Langkah taktis juga dilakukan Arief bersama gerbong Kemenpar-nya kala menyikapi erupsi Gunung Agung di Bali juga dipuji. Tidak mudah berkolaborasi dengan seluruh pelaku industri di Bali.

Menpar Arief Yahya bisa diterima dengan mudah oleh industri pariwisata dan semua asosiasinya dengan baik.

“Saya senang, karena hampir semua kompak! Itu modal nomor satu untuk cepat recovery, solid. Siap berkolaborasi, karena kita sama-sama susah oleh aktivitas vulkanik yang mengancam penutupan bandara itu,” jelas Arief Yahya di Denpasar.

Dia masih ingin mengejar panen pariwisata  melalui momentum perayaan Tahun Baru 2018. Meskipun itu banyak yang mencibir, dan dianggap mission impossible, upaya reborn pun dilakukan secara masif.

Menggelar atraksi besar-besaran, meyiapkan paket hotbdeal,  promo menarik, sampai gencar berkampanye dengan berbagai treatmment termasuk memanfaatkan kekuatan media sosial.

Hasilnya, rata-rata jumlah harian kunjungan wisatawan asing naik dari lima ribu menjadi sembilan ribu, dan sebelas ribu pascaerupsi Gunung Agung.

“Kami ingin industri di Bali menyiapkan paket Hot Deal di akhir tahun 2017. Paket bersama 3A, akses, atraksi dan amenitas dalam satu harga yang kompetitif! Manfaatkan excess capacity, kumpulkan dan jual bersama, agar akhir tahun tetap penuh,” jelas Arief Yahya.

Dia menceritakan kisah sukses Batam dengan program Hot Deal ini. “Hanya yang excess capacity. Sekaligus untuk me-recovery Bali dari dampak gunung itu,” sebutnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpar Arief Yahya: Silakan Menikmati Akhir Tahun di Bali


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler