jpnn.com - JAKARTA - Mantan Presiden Direktur Agung Podomoro Land (APL) Ariesman Widjaja mengaku tidak keberatan dengan kontribusi tambahan sebesar 15 persen berdasarkan NJOP yang diusulkan Pemprov DKI dalam Raperda Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis (RTRKS) Pantai Utara Jakarta.
Sebagai bukti persetujuan kontribusi tambahan itu, kata Ariesman, Agung Podomoro sudah melakukan revitalisasi dari daratan-daratan DKI Jakarta.
BACA JUGA: KPK Jebloskan Penyuap Annas Mamun ke Sel Tahanan
Dalam persidangan, Rabu (3/8), kemarin, Ariesman menyatakan, sesuai kesepakatan dengan Pemprov DKI Jakarta 18 Maret 2016, kata APL telah menyepakati untuk membangun infrastruktur dan fasilitas umum untuk kepentingan daratan di DKI Jakarta.
Saat itu, kata dia, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan nilai kontribusi tambahan kira-kira sekitar Rp 1 juta per meter persegi.
BACA JUGA: Please, Jangan Ada Lagi Diskriminasi pada Penghayat Aliran Kepercayaan
"Dengan lahan Pulau G seluas 161 hektar, kira-kira nilai kontribusi tambahan kami sekitar Rp 1,6 triliun. Dengan kesepakatan itu kami jalankan kontribusi tambahan itu," ujar Ariesman.
Keterangan Ariesman ini sejalan dengan penjelasan Ahok pada sidang 26 Juli 2016. Pada saat itu Ahok mengatakan Agung Podomoro merupakan pengembang yang paling kooperatif terkait kontribusi tambahan yang telah ditetapkan.
BACA JUGA: Pengamat: Pernyataan Luhut soal Reklamasi Teluk Jakarta sudah Tepat
"Makanya tidak masuk akal jika mereka (Agung Podomoro) menolak angka 15 persen. Buktinya mereka sudah jalankan ketentuan itu,” ucap Ahok.
Ariesman juga menyampaikan pemberian Rp 2 miliar kepada Mohammad Sanusi tidak terkait dengan masalah kontribusi tambahan.
"Saya sudah lama berkawan dengan Pak Sanusi, memiliki hobi yang sama yaitu jalan-jalan. Ketika dia minta bantuan untuk menjadi bakal calon gubernur, ya saya berikan Rp 2 miliar itu sebagai bantuan kepada seorang teman," jelasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Effendi Simbolon Sebut Kabinet Sekarang Hasil Daur Ulang
Redaktur : Tim Redaksi