Arist Merdeka Sirait: Kalau Anak-anak Indonesia Sakit, Berarti Ada yang Diuntungkan?

Rabu, 18 Mei 2022 – 08:20 WIB
Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait usai melakukan koordinasi oleh Kasat Reskrim, di Polres Metro Depok, Kamis (16/12). Foto : Lutviatul Fauziah/JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait merasa geram karena upayanya melindungi anak-anak Indonesia agar hidup dan berkembang sehat mendapat hambatan.

Dia mencermati adanya upaya penyelidikan dari pihak Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) atas isu pelabelan bisphenol A (BPA) pada galon guna ulang dan kemasan plastik.

BACA JUGA: Soal Pelabelan Bahaya BPA, Arist Merdeka Sirait Datangi Kantor BPOM

"Ada upaya dari industri atau asosiasi yang tetap ingin pelabelan informasi BPA tidak jadi disahkan," kata Arist, di Jakarta, Selasa (17/5).

Dia mengatakan bahwa laporan ke KPPU itu menyudutkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan dalih isu persaingan usaha.

BACA JUGA: Arist Merdeka Sirait Beri Perhatian Khusus Terhadap Kesehatan Bayi dan Balita

Arist Merdeka pun menyayangkan adanya anggapan pelabelan tersebut akan menguntungkan satu pihak.

"Sebaliknya, jika banyak anak terpapar penyakit akibat BPA berarti ada pihak yang merasa gembira dan mengabaikan kesehatan demi keuntungan semata," bebernya.

BACA JUGA: Peringati Hari Anak Nasional, Arzeti dan Arist Merdeka Kompak Ingatkan Hal Ini

Menurutnya, rancangan perubahaan kedua atas Perka BPOM No 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan tersebut bertujuan memberikan perlindungan kesehatan kepada anak-anak.

"Perubahan Perka tersebut dianggap menguntungkan satu pihak tertentu karena persaingan usaha," tuturnya.

Meski demikian, Arist menyatakan tetap konsisten memperjuangkan agar anak-anak bisa hidup dan berkemang dengan sehat.

"Jika perubahan Perka tersebut disahkan, anak-anak bisa mengonsumsi dari kemasan plastik yang free BPA," beber Arist.

Arist mengungkapkan bahwa BPOM juga telah melakukan penelitian terhadap bahaya bahaya BPA pada kemasan plastik.

"Hasilnya sangat mengkhawatirkan. Kami mengapresiasi kinerja BPOM," kata Arist yang meminta KPPU agar berpihak kepada anak-anak Indonesia. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler