jpnn.com, MEDAN - Badan Narkotika Nasional (BNN) masih terus melakukan penyelidikan terhadap peredaran narkoba jenis ganja cair (THC) yang belakangan ini cukup banyak beredar.
Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengatakan pihaknya masih terus menggali informasi dari para terduga pelaku yang berhasil diringkus beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Sungai Belawan
“THC itu sudah banyak, karena itu sintetis dari ganja. Barang haram itu yang kemudian dicampurkan kepada tembakau-tembakau, biasanya kita sebut dengan tembakau gorilla atau hanoman,” ujar Irjen Arman Depari baru-baru ini di Medan.
Arman mengatakan sejauh ini memang peredaran narkoba jenis tersebut memang sangat jarang. Namun BNN telah mensinyalir beberapa daerah yang sudah dimasuki barang tersebut.
BACA JUGA: BNN Bongkar Jaringan Narkoba Internasional di Medan
“Dulu sudah pernah terungkap di Surabaya, dan ada produksinya” sebutnya.
THC ini pun banyak masuk dari berbagai negara. Di kawasan Eropa Barat, Asia, Amerika dan Ethiopia. Namun memang tiap kawasan punya perbedaan jenis. Untuk di Indonesia BNN pun sempat mengungkapnya.
BACA JUGA: Ups, Ada Ganja Cair Dalam Paket Pos
Baru-baru ini Polda Jawa Timur dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jatim merilis hasil pengungkapan pengiriman narkotika dari luar negeri.
Dari lima kasus pengiriman narkoba, barang bukti yang di sita adalah yang masih sangat jarang digunakan.
Barang bukti yang disita adalah Chatinone seberat 4,5 kg asal Ethiopia dan 7 botol THC (tetrahydrocannabinol) atau ganja cair dari Amerika Serikat.
Di luar itu ada juga MDMA (Methylenedioxymethamphetamine) atau ekstasi seberat 10 gram asal Belanda, ganja seberat 130 gram asal Kanada, dan 67 butir ekstasi yang juga dari Belanda. (fir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berdiri di Atas Trotoar, Pos Polisi Jalan Sudirman Dibongkar
Redaktur & Reporter : Budi