Armando Paksa Istri Memutilasi Pacar Gelapnya di Hutan

Rabu, 30 September 2020 – 13:01 WIB
Ilustrasi TKP dipasang garis polisi. Foto: AFP

jpnn.com, NEW HAMPSHIRE - Seorang pria dari New Hampshire - negara bagian Amerika Serikat, ditangkap polisi setempat karena diduga menembak mati pacar gelap istrinya sebelum memutilasi korban.

Britany Barron (31) mengatakan kepada polisi New Hampshire bahwa suaminya, Armando Barron (30) memerintahkan dia untuk membunuh Jonathan Amerault (25) setelah ia (Armando) mengetahui hubungan gelap mereka.

BACA JUGA: Rudiyanti Kukuh Meminta Pelajar Tersangka Pembunuhan Reivan Pasha Diproses Hukum

Mengutip dailymail.co.uk, perselingkuhan Britany dengan Jonathan terbongkar setelah Armando mengecek isi ponsel istrinya tersebut.

Armando Barron dan Britany Barron, pasangan suami ini telah ditangkap dan didakwa sehubungan dengan pembunuhan Jonathan Amerault.

BACA JUGA: Video Adegan tak Senonoh Janda Muda Tersebar sampai ke Lingkungan Sekolah Anak

Menurut surat kabar lokal Keene Sentinel , Armando melakukan pembunuhan terhadap Jonathan sejak 19 September hingga keesokan harinya pada 20 September. 

Kronologinya, Armando menggunakan ponsel Britany untuk memikat Jonathan ke sebuah taman.

BACA JUGA: Polisi Akan Periksa Kondisi Kejiwaan Dua Pelaku Kasus Pembunuhan dan Mutilasi

Selama perjalanan menuju taman dengan mengendarai mobil, Britany mengaku diserang Armando bahkan sebelum berangkat.

Sang suami melukainya di hidung dan mata serta mencoba mencekiknya di depan putri mereka yang berusia sembilan tahun.

Begitu sampai di taman, Armando mencoba memaksa Britany menembak Jonathan, tetapi dia menolak.

"Britany Barron tidak akan mau meletakkan jarinya di pelatuk," menurut keterangan polisi.

"Ketika dia (Britany) tidak menembaknya, Armando melepaskan pistol dari tangan istrinya dan kemudian menembak Jonathan sebanyak tiga kali.”

Setelah tewas, Armando memerintahkan istrinya untuk memenggal korban.

Armando juga memerintahkan istrinya untuk mengendarai mobil korban yakni Subaru Imprezza dengan jasad di dalamnya ke tempat perkemahan, sementara dia mengikuti dengan mobil lain.

Setelah memutilasi korban di kawasan perkemahan, Armando memerintahkan Britany untuk menguburkan tubuh korban secara terpisah di hutan.

Lantas Armando memerintahkan Britany untuk tinggal di hutan tempat jasad Jonathan dimakamkan, dan mengatakan mereka (Armando dan putrinya) akan pergi ke negara bagian lain.

Dua hari kemudian, petugas konservasi menemukan Britany di hutan sekaligus menemukan mayat korban.

Britany langsung dibawa ke kantor polisi, sementara Armando kemudian ditangkap saat mencoba melarikan diri dengan mobil bersama putri mereka.

Armando didakwa menyerang Britany dan pembunuhan terhadap Jonathan.

Sedangkan Britany juga menghadapi sejumlah tuduhan lain. (rdo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler