jpnn.com, BAKU - Kementerian Luar Negeri Azerbaijan pada Rabu mengenang sembilan jurnalis yang gugur saat pendudukan Armenia di Karabakh, wilayah di Kaukasus selatan tempat kedua negara terlibat perang pada 2020.
"Kami mengenang dan menuntut keadilan bagi sembilan jurnalis yang dibunuh hanya karena menjalani tugas dalam agresi militer Armenia melawan Azerbaijan," demikian cuitan Kemenlu Azerbaijan dalam Twitter, menandai Hari Internasional Mengakhiri Impunitas Kejahatan terhadap Jurnalis.
BACA JUGA: Rusia Siap Mendamaikan Armenia dan Azerbaijan
Unggahan itu disertai nama dan foto para jurnalis yang gugur serta kronologi dan waktu mereka dibunuh.
Hubungan antara dua bekas republik Soviet Armenia dan Azerbaijan memanas sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno Karabakh, wilayah yang diakui internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.
BACA JUGA: Burak Yilmaz Berterima Kasih kepada Warga Azerbaijan, Mengapa?
Pada musim gugur 2020, selama 44 hari bentrokan, Baku membebaskan sejumlah kota, desa dan permukiman dari pendudukan Armenia, yang berakhir dengan gencatan senjata yang dimediasi oleh pemerintah Rusia. Perjanjian damai itu dirayakan sebagai kemenangan di Azerbaijan.
Majelis Umum PBB pada 2013 menetapkan 2 November sebagai Hari Internasional Mengakhiri Impunitas Kejahatan terhadap Jurnalis. Tanggal itu dipilih untuk memperingati pembunuhan dua jurnalis Prancis di Mali pada 2013. (ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: Januari Hitam, Aksi Brutal Tentara Soviet yang Mengawali Kemerdekaan Azerbaijan
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif