Aroma Mistis Jembatan Iblis, Misteri si Kucing Hitam

Rabu, 02 November 2016 – 00:06 WIB
RUSAK BERAT. Inilah mobil yang menghantam kediaman Jubaydi di dekat tikungan ‘Jembatan Iblis’, RT26/RW03, Kelurahan Terusan, Mempawah, Senin (31/10). Foto: Ari Sandy/RK/JPNN

jpnn.com - RUMAH milik warga tertabrak sebuah mobil di Mempawah, dekat ‘Jembatan Iblis’, Senin (31/10) dinihari.

Menyeruak cerita mistisk di balik kecelakaan di areal tanpa penerangan dan rambu jalan di kawasan tersebut.

BACA JUGA: Mengharukan...Sempat Hilang Harapan, Kini Ingin Segera Menikah

Ari Sandy - Mempawah

Entah mimpi apa Jubaydi. Baru sejam memasuki alam bawah sadarnya, pria berusia 40 tahun itu dikejutkan bunyi seperti petir yang menyambar kediaman sewaannya di dekat tikungan ‘Jembatan Iblis’, RT26/RW03, Kelurahan Terusan, Mempawah, Kalbarm sekitar pukul 02.00.

BACA JUGA: Anak Muda itu Bilang, Semua yang Dikatakan Donald Trump Benar

Istilah iblis untuk jembatan di kawasan Benteng ini disematkan oleh warga setempat.

“Saya kira beneran petir yang menyambar. Ternyata saya buka mata, melihat ke arah jalan, kelihatan mobil yang menabrak rumah saya," ungkapnya.

BACA JUGA: Pedagang di Glodok tak Takut Aksi 4 November

Mobil itu Nissan X-TRAIL berplat nomor KB 1062 AE. Dari informasi yang dihimpun Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group), kendaraan roda empat ini tengah meluncur dari arah Pontianak menuju Singkawang.

Melewati tikungan tajam di kawasan Benteng, Kelurahan Terusan, tiba-tiba saja pengendaranya harus membanting stir menghindari kucing berwarna hitam dalam kondisi penerangan yang kelam.

Walhasil, pengemudi mobil kehilangan kendali. Dia gagal melewati belokan dengan mulus sehingga kendaraannya terperosok ke beram jalan dan meloncati parit.

Nah, karena masih dalam kecepatan tinggi, lantas menghantam kediaman Jubaydi yang terletak di pinggir jalan raya.

Meski tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan ini, namun ‘Jembatan Iblis’ memang sering memakan korban.

"Begitu saya bangun, dengan panik saya mendengar bunyi tangisan seorang wanita yang meminta tolong,” tutur Jubaydi.

Dia langsung membangunkan teman-teman serumahnya untuk membantu korban di dalam mobil.

“Setelah teman-teman saya membantu korban yang berada di dalam mobil, saya panik dan sempat terbaring di dalam kamar teman saya, untuk menenangkan diri sejenak,” jelas dia, mukanya masih pucat.

Lanjut Jubaydi, di tikungan tersebut memang seringkali ditemui peristiwa kecelakaan. Bahkan, pernah terjadi tiga kali dalam satu hari.

“Saya juga heran, kadang ada yang meninggal dunia,” ujarnya.

Kasat Lantas Polres Mempawah, AKP Tri Budianto membenarkan kejadian tersebut.

Nissan X-TRAIL KB 1062 AE dikendarai oleh Yudi Oncadri (33 tahun), warga Gang Raya, RT005/RW002 Parit Baru, Sungai Raya, Kubu Raya.

Yudi sedang bersama Marchia Nur Iklima (25 tahun) warga Jalan Yos Sudarso, Gang Kayu Manis, RT005/ RW018, Sungai Jawi Luar, Pontianak Barat.

Yudi dan Marchia ke Singkawang untuk menjemput keluarganya.

“Dari keterangan sopir mobil tersebut, di tikungan Benteng menghindari menabrak kucing yang tiba-tiba muncul di tengah jalan. Akibatnya setir mobil lari ke arah kiri, meloncat parit, dan menabrak rumah warga di sana,” tuturnya.

Hantaman mobil itu menyebabkan bagian depan rumah yang ditabrak rusak berat.

Suara dentuman juga membuat warga berhamburan keluar rumah.

Mereka berlarian menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melihat mobil nahas tersebut.

Salah seorang warga, Tika menyatakan, tikungan ‘Jembatan Iblis’ memang sangat angker sebab kerap memakan korban.

Ada yang meninggal di TKP, ada juga yang mengalami luka parah.

“Setiap kejadian kecelakaan di tikungan Benteng ini, banyak korban kecelakaan tunggal. Mereka bilang karena mengelakkan wanita ingin menyeberang lah atau lagi sedang diiringi hantu tak berkepala lah," bebernya.

Lagipula, lanjut perempuan berusia 44 tahun ini, kondisi tikungan pun gelap.

Kata dia, pagar besi jembatan Benteng tersebut seharusnya segera direhab.

“Setelah diperbaiki, diberi lampu seperti mata kucing, untuk memberi pertanda bagi pengguna jalan yang belum mengetahui medan. Kalau hal seperti ini tidak ditanggapi, kasihan bagi pengguna jalan. Rawan kecelakaan,” tutur Tika. (*/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Angga dan Dwi, Ayahnya Meninggal Kena DB, Ibunya Kanker Otak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler