jpnn.com - JAKARTA - Tersangka penghina dan penyebar foto porno palsu berwajah Presiden Joko Widodo, Muhamad Arsyad mengaku ingin bertemu langsung dengan bekas Gubernur DKI Jakarta itu. Dia ingin bertatap muka langsung untuk meminta maaf atas perbuatannya.
Sebelumnya ibunda Arsyad, Mursidah sudah terlebih dahulu menemui sang presiden untuk meminta maaf atas perbuatan anaknya. "Saya ingin bertemu Pak Jokowi, ingin meminta maaf secara langsung," kata Arsyad di Bareskrim Mabes Polri, Selasa (4/11).
BACA JUGA: Politikus PDIP Tak Setuju Jokowi Cabut Subsidi BBM
Arsyad sebelumnya mengaku kapok karena ikut-ikutan menghina Jokowi. Akibat perbuatannya itu, Arsyad harus berurusan dengan penegak hukum. Selama menjalani proses hukum, Arsyad mengaku diperlakukan dengan baik.
"Terima kasih pak polisi, telah mensupport saya dengan baik. Pas saya sakit, beliau ikut cemas," kata Arsyad yang sempat dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, karena mengalami depresi itu.
BACA JUGA: Sutiyoso Kandidat Kepala BIN, Marciano: Saya Tak Tahu
Kuasa Hukum Arsyad, Abdul Aziz mengatakan kliennya itu dikenakan wajib lapor dua kali seminggu. Hari ini, kata dia, ada penambahan Berita Acara Pemeriksaan saja. "Tidak ada pertanyaan-pertanyaan. Kemarin waktu diantar ke rumah (oleh polisi) ada tanda tangan yang kurang," ujarnya mendampingi Arsyad di Bareskrim Polri.
Dia mengatakan, tidak ada pemeriksaan lanjutan hari ini, melainkan cuma menandatangani sekitar 10 berkas saja.
BACA JUGA: Jokowi Diingatkan Jangan buat Gol Bunuh Diri Soal Kepala BIN
Nantinya, kata dia, Arsyad akan kembali lagi untuk melapor pada Kamis (6/11). "Sampai urusan di kepolisian selesai. Dari pihak penyidik akan secepatnya dinaikkan. Mudah-mudahan dibebaskan," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tjahjo: Tangan Kanan dan Kirinya Presiden Harus Menyatu
Redaktur : Tim Redaksi