Tjahjo: Tangan Kanan dan Kirinya Presiden Harus Menyatu

Selasa, 04 November 2014 – 11:49 WIB
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo menegaskan, rapat koordinasi nasional Kabinet Kerja 2014 yang dibuka di Istana Negara, Selasa (4/1) tak bisa dipandang sebagai acara seremonial belaka. Menurut mantan Sekjen PDI Perjuangan ini, di ajang inilah untuk pertama kalinya visi misi presiden (pemerintah) disatukan dan dijabarkan ke seluruh jajarannya.

Dalam rakornas ini, dikumpulkan seluruh gubernur dan kapolda di Indonesia. "Rapat kerja ini kami anggap penting. Kami menganggap presiden punya tangan kiri yaitu menko dan menteri. Sedangkan tangan kanan Bapak Presiden adalah gubernur, kajati, pangdam. Kami ingin ada satu kesatuan sikap dan visi misi," kata Tjahjo saat memberikan laporan pada Presiden dalam pertemuan itu.

BACA JUGA: KPK Periksa Bupati Bogor

Menurut Tjahjo, pertemuan ini penting agar gubernur dapat menyampaikan visi-misi pemerintah pusat untuk menjalin kerjasama dengan kepala daerah lainnya seperti bupati dan walikota.

Sementara untuk para kapolda, agar bisa bersinergi menciptakan keamanan dan ketertiban di daerah sehingga pembangunan dapat terus dijalankan tanpa gangguan. Pertemuan ini juga akan dibahas terkait kebijakan keuangan untuk tahun 2015.

BACA JUGA: KPK Periksa Annas Maamun Sebagai Saksi Gulat

"Harapannya, kebijakan daerah terkait APBD, perda dengan gubernur dan walikota bupati dari pusat ke daerah harus bisa Trisakti seperti yang diharapkan," tandas Tjahjo. (flo/jpnn)

BACA JUGA: Wayan Koster Digarap KPK

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Kumpulkan 34 Gubernur di Istana Negara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler