Arus Peti Kemas Internasional Tertahan Uji Coba Crane

Rabu, 31 Mei 2017 – 04:13 WIB
Presiden Joko Widodo Tinjau Terminal Peti Kemas Kalibaru Ilustrasi by:

jpnn.com, SURABAYA - Uji coba container crane baru yang dilakukan PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) membawa dampak yang cukup signifikan terhadap arus peti kemas internasional di triwulan pertama tahun ini.

Sepanjang Januari-Maret arus peti kemas internasional tercapai 220.030 box atau turun 7 persen dibanding triwulan pertama tahun 2016 yang tercapai 221.703 box.

BACA JUGA: APJI Optimistis Bisa Swasembada Jagung

Public Relations PT TPS, Mohammad Solech menjelaskan jika arus peti kemas ini disebabkan uji coba tiga container crane di dermaga internasional ujung.

Dampaknya TPS tidak bisa melayani aktivitas jasa kepelabuhanan terhadap peti kemas internasional.

BACA JUGA: APJI Dorong Pemerintah Stabilkan Harga Jagung

“Karena commsioning test (uji coba) membutuhkan waktu yang panjang, otomatis kita tidak bisa memberikan layanan. Karena kita membutuhkan waktu sekitar 45 hari untuk uji coba dan tentu saja berdampak pada arus peti kemas internasional yang terhambat,” kata Solech seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group).

Selain melakukan tes uji coba, anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia III itu juga melakukan setting.

BACA JUGA: Strategi Industri Kosmetik Hadapi Produk Impor

Solech menegaskan penurunan ini bukan disebabkan makro ekonomi global. Dia mencontohkan pertumbuhan ekonomi Tiongkok mencapai 6,9 persen (YoY) di kuartal pertama 2017.

Angka tersebut lebih tinggi dibanding dengan kuartal terakhir tahun 2016 yang tercapai 6,8 persen, dan lebih tinggi dibanding kuartal pertama 2016 yang mencapai 6,8 persen.

“Selama ini jalur perdangan internasional dari TPS ke Tiongkok cukup tinggi, seiring dengan banyaknya kapal dari Tiongkok ke Tanjung Perak maupun sebaliknya,” terangnya.

Pihaknya optimistis pada kuartal kedua tahun ini akan mengalami pertumbuhan signifikan, seiring selesainya uji coba dan setting.

Di kuartal kedua tahun ini, lanjut Solech, akan dipengaruhi dengan tingginya permintaan barang jelang Ramadan dan Lebaran.

Umumnya penambahan permintaan ini dilakukan dua atau tiga bulan sebelum Lebaran tiba. Selain itu, di awal tahun perdagangan kerap terjadi wait and see dan sudah menjadi siklus tahunan dalam beberapa tahun terakhir ini. (han/rif)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astra Daihatsu Geber Promo DP dan Cicilan Ringan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler