JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengalihkan utang Indonesia senilai USD 28,5 juta dengan program konversi hutan di KalimantanUtang senilai itu bakal dihapuskan dengan syarat dana senilai yang sama digunakan untuk program pelestarian hutan dan mitigasi perubahan iklim.
Kesepakatan tersebut ditandatangani kedua belah pihak di Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta kemarin
BACA JUGA: Dana Asing Mulai Balik
James Caruso, Acting Deputy Chief Mission US Embassy Jakarta, berharap debt-for-nature swap tersebut bisa meningkatkan kapasitas Indonesia dalam melestarikan hutanDebt-for-nature swap adalah pengalihan utang yang digunakan untuk membiayai program konservasi keanekaragaman hayati dan hutan tropis
BACA JUGA: Lifting Minyak Jauh Dari Target
Kesepakatan ini diatur dalam US Tropical Forest Conservation Act (TFCA), dimana pemerintah AS dapat mengalihkan utang dari negara-negara yang memiliki hutan tropisMelalui program itu, angsuran utang senilai USD 28,5 juta selama delapan tahun ke depan, tidak dibayarkan kepada pemerintah AS
BACA JUGA: Didukung Hatta, KNPI Gembleng Pemuda Penggerak Wirausaha
Dana untuk pembayaran utang tersebut digunakan untuk program yang telah disepakati.Direktur Portofolio dan Risiko Utang Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Ayu Sukorini mengatakan pembayaran utang ke AS masih sesuai jadwal"Namun tidak dibayarkan ke pemerintah AS, tapi untuk kegiatan-kegiatan konservasi," kata Ayu
Dia menambahkan, secara umum utang kepada pemerintah AS tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan negara lainUtang ke AS banyak didominasi pinjaman proyekProgram konservasi dilaksanakan oleh Kementrian Kehutanan, bekerjasama dengan LSM yakni The Nature Conservancy dan WWF
"Program ini diharapkan mendukung program pembangunan rendah emisi sehingga mampu meningkatkan taraf gidup masyarakat serta berkontribusi terhadap pencapaian target pengurangan emisi karnon hingga 41 persen," kata Direktur Ad-Interim Forest Program Indonesia Ade SoekadisProgram akan difokuskan di Kabupaten Berau dan Kutai Barat di Provinsi Kalimantan Timur(sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Subsidi Disetujui, TDL Tunggu Hasil Kajian
Redaktur : Tim Redaksi