AS dan Tiongkok Perang Dagang Lagi, Ini Barang-Barang yang Harganya Bakal Melambung

Senin, 13 Mei 2019 – 22:36 WIB
Ilustrasi iPhone. Foto: Apple

jpnn.com - Saat AS menerapkan kenaikan tarif alias tambahan pajak impor ke produk-produk Tiongkok, yang terpukul bukan hanya Negeri Panda. Tapi, juga penduduk AS. Saat kenaikan itu berlaku beberapa bulan ke depan, harga iPhone, Nike, mainan, dan tekstil akan melonjak tajam.

Dilansir CNN, tiga perempat mainan yang dijual di AS diproduksi di Tiongkok. Termasuk boneka L.O.L. Surprise yang sedang hit di kalangan anak-anak.

BACA JUGA: Perang Dagang AS-Tiongkok Memanas

Berdasar analisis Peterson Institute for International Economics, mainan dan alat-alat olahraga bakal terdampak 100 persen. Sedangkan produk alas kaki 93 persen dan pakaian 91 persen.

Pada kenaikan tarif yang pertama, produk-produk tersebut tidak diikutkan. Tapi, kini Presiden AS Donald Trump juga menerapkan kenaikan tarif 25 persen pada produk-produk asal Tiongkok yang sebelumnya tidak terkena imbas perang dagang.

BACA JUGA: Perang Tarif AS Vs Tiongkok Pecah Lagi

BACA JUGA: Perang Dagang AS-Tiongkok Memanas

Produk-produk AS yang masuk ke Tiongkok tidak sebanyak dari Tiongkok ke AS. Karena itu, sangat mungkin Tiongkok bakal lebih memilih menaikkan tarif untuk produk-produk yang sudah kena pajak.

BACA JUGA: Cerita Saksi Mata Tentang Kekejaman Tiongkok di Kamp Uighur, Mengenaskan

Mereka tidak mencari produk baru yang belum masuk daftar penambahan pajak seperti yang dilakukan Donald Trump. Yang bisa dilakukan adalah menambah pajak impor komoditas agrikultur dari AS. Jika itu diberlakukan, para petani AS bakal terpukul.

Tiongkok memang menyatakan bakal membalas AS. Namun, sejauh ini mereka belum berbuat sesuatu. Tak ada barang AS yang dikenai pajak tambahan.

"Fakta bahwa Beijing belum mengungkap pembalasan yang akan dilakukan secara spesifik menunjukkan bahwa Tiongkok masih berharap proses perdamaian bisa diselamatkan," terang Direktur Pelaksana Kaiyuan Capital Brock Silvers.

Saat ini Tiongkok memang seperti makan buah simalakama. Tidak membalas rasanya seperti diinjak-injak AS. Tapi, membalas juga akan merusak image yang ingin mereka bangun. Sebab, belakangan ini Tiongkok sedang berusaha menunjukkan kepada dunia bahwa mereka adalah negara yang cocok untuk investasi.

Tiongkok sejatinya bisa dengan mudah membalas Negeri Paman Sam. Sebab, beberapa perusahaan besar seperti Boeing, Nike, Tesla, General Motors, dan Intel bergantung pada pasar Tiongkok. Sebagian komponen mereka dibuat di Beijing.

Kepala Perekonomian di First Seafront Fund Management in Shanghai Yang Delong punya pendapat berbeda. Menurut dia, langkah yang diambil Trump saat ini berkaitan dengan Pilpres 2020.

AS berharap Tiongkok membuat kelonggaran di banyak area. Masalahnya, jika dilakukan, itu akan merusak fondasi pembangunan ekonomi atau berdampak pada reformasi institusional di negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping tersebut.

"Ketika yang dibahas adalah kepentingan inti, Tiongkok tidak akan menyerah," ujar Yang.

Dia mengungkapkan bahwa AS mendesak Tiongkok untuk mengubah kebijakannya dalam perlindungan untuk kekayaan intelektual, subsidi besar-besaran untuk perusahaan milik negara, serta mengurangi defisit perdagangan dua negara. Jika desakan itu berhasil, Trump akan mendapat poin plus saat mencalonkan diri lagi nanti. (sha/c10/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Poker Catur


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler