Kesepakatan 21 negara yang berkontribusi atas separo pertumbuhan ekonomi dunia itu dicapai pertemuan APEC Economic Leader’s Meeting (AELM) di ruang Bolognesi, Gedung Menteri Pertahanan, Lima, Peru, kemarin
BACA JUGA: Aliansi Rakyat Thailiand Ngotot Gulingkan Pemerintahan
Hasil dari bahasan pada AELM itu dimasukkan sebuah kesepakatan yang disebut Deklarasi Lima.Seperti mencontek hasil KTT G-20 di Washington DC seminggu sebelumnya, tidak ada proposal solusi mengatasi krisis global secara konkret
BACA JUGA: Kabinet Obama Bikin Kecewa
Kehadiran Presiden AS George W
BACA JUGA: Presiden Guinea-Bissau Nyaris Dikudeta
Kehadiran Bush ke Lima, Peru, seperti bebek lumpuh yang tidak punya lagi kewenanganBeberapa delegasi mengakui sulit berharap ada inisiatif tanpa ada dukungan dari pihak ObamaApalagi, presiden kulit hitam pertama AS itu tidak mengutus perwakilan ke LimaBeberapa kesepakatan penting, seperti perjanjian perdagangan bebas dan solusi krisis nuklir Korea Utara, juga harus menunggu hingga Obama mendapatkan mandat penuh.Selain posisi AS yang nanggung, negara yang sedang di bibir kehancurannya itu menjadi sasaran kecaman pidato beberapa kepala negaraPerdana Menteri (PM) Kanada Stephen Harper dan Presiden Meksiko Felipe Calderon, dua pemimpin negara yang berbatasan langsung, mencela AS yang menimbulkan krisis dan meminta ada peraturan bersama yang lebih ketat terhadap AS’’Tetangga paling dekat kami dan partner terbesar kami adalah pusat gempa keuangan dan kemunduran global,’’ kata Harper
Sedangkan Calderon terang-terangan menuding biang krisis ini adalah situasi perekonomian di AS’’Ini bukan disebabkan negara-negara berkembang,’’ kata diaCalderon mengingatkan agar Obama mengubah programnya yang akan meninjau ulang North American Free Trade Agreement (NAFTA)Saat kampanye, Obama mengatakan bahwa perjanjian dagang yang terbuka hanya akan mendorong pekerja imigran ke AS’’Pada hari AS memutus akses ke Meksiko, para pendatang akan menyeberang sungai dan melompati tembok untuk sampai ke AS,’’ ancamnya.
Deklarasi Lima
Pertemuan hari terakhir kemarin dimulai pagi hingga tengah hari waktu setempat, kemudian dilanjutkan foto bersamaPara pemimpin ekonomi APEC dengan mengenakan pakaian tradisional Peru, quencha, berjajar di halaman gedung utama Kementerian Pertahanan PeruPresiden SBY menyempatkan berbicara dengan Presiden Rusia Dmitry Medvedev saat menuju tempat foto bersamaPada waktu berfoto, Pesiden SBY berada di baris pertama diapit pemimpin pemerintahan Hongkong Donald Tsang dan PM Jepang Taro Aso.
Pukul 12.30 dilakukan pembacaan deklarasi akhir oleh Presiden Peru Alan GarciaSelanjutnya, KTT APEC Ke-16 ditutup dengan makan siang di Istana Kepresidenan PeruDalam deklarasi yang dibacakan Alan Garcia, ada 12 topik kesepakatanDi antaranya, mengenai perdagangan bebas dan investasi, kesatuan ekonomi kawasan, respons sosial perusahaan, ketahanan pangan, dukungan pada putaran Doha, keselamatan manusia, krisis keuangan, antikorupsi dan transparansi, dampak perubahan cuaca, serta kerja sama ekonomi.
Karena sembilan kepala negara peserta APEC juga peserta KTT G-20, kesepakatan bersama di Lima tidak banyak berbeda dengan hasil di Washington DCPara pemimpin sepakat menghindari rintangan-rintangan baru untuk peningkatan investasi dan perdagangan selama 12 bulan’’Situasi sekarang juga memaksa menyoroti pentingnya reformasi di sektor finansial di dalam perekonomian kita,’’ ujar pernyataan bersama para pemimpin APEC(AP/Bloomberg/CNN/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria Pengangguran Bunuh Mantan Pejabat Jepang
Redaktur : Tim Redaksi