Asap Kian Mengancam, Warga Diimbau tak Keluar Rumah

Minggu, 07 September 2014 – 02:39 WIB

jpnn.com - PALANGKA RAYA - Kabut asap yang yang kian pekat di Kota Palangka Raya semakin mengancam kesehatan warga.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota memperkirakan pasien penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akan meningkat.

BACA JUGA: @kemalsept Sebut Bandung Sampah, Ridwan: Bukti Ini Menghina Saya

“Karena laporannya mingguan, kita baru mendapatkan laporan pada minggu keempat Agustus lalu, atau pada minggu ke-34 tahun 2014 sebanyak 288 orang (penderita ISPA). Diperkirakan kecenderungan naik pada minggu ke-35 dan 36 mendatang, karena kabut asap yang  semakin pekat. Hanya saja, datanya belum diterima,” kata Kepala Dinkes Kota Palangka Raya Tiur Simatupang melalui Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinkes Kota Siska, Sabtu (5/9) pagi.

Untuk mengantisipasi penderita ISPA agar tidak semakin membludak, pihaknya sudah membagikan sebanyak 5.000 lembar masker ke 10 puskesmas di Kota Palangka Raya. Jatah masker dibagikan sesuai tingkat kepadatan penduduk. Paling banyak di Puskesmas Pahandut, Bukit Hindu, dan Menteng.

BACA JUGA: Pembakar Lahan Dikecam

“Puskesmas yang paling banyak penderita ISPA biasanya di Puskesmas Pahandut, karena wilayah yang padat, sehingga otomatis yang berkunjung di situ lebih banyak. Di sana rata-rata per minggu 100 lebih pasien, sedangkan lainnya hanya di bawah 50 orang,” ujarnya.

Dia mengimbau masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah. Jika harus keluar rumah, maka harus menggunakan masker atau penutup hidung, perbanyak minum air putih dan makan sayur-sayuran.

BACA JUGA: Berantas Narkoba, BNN: Daerah Perbatasan Perlu Perhatian

Orangtua yang memiliki bayi disarankan tidak keluar rumah karena daya tahan tubuhnya yang masih rendah. “Jika tidak terlalu mendesak, kita sarankan agar tetap di dalam rumah saja,” jelasnya.

Terpisah, anggota DPRD Kota Palangka Raya Ida Ayu Nia Anggraini meminta sekolah mengurangi kegiatan ekstrakurikuler yang kebanyakan dilakukan sore hari. Pasalnya, saat sore kabut asap akan lebih pekat dibandingkan siang hari.

“Karena kabut asap yang semakin menebal, tentu dapat membahayakan kesehatan bagi siswa-siswi yang banyak beraktivitas diluar. Saya harapkan pihak sekolah selama kabut asap ini agar mengurangi kegiatan ekstrakurikuler,” katanya.

Ia mengingatkan pihak sekolah agar mengimbau siswanya menggunakan masker saat kegiatan belajar mengajar, untuk mencegah penyakit pernafasan akibat asap. “Selain ke puskesmas, Dinkes Kota juga bisa membagikan masker ke sekolah-sekolah secara gratis sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan para siswa siswi,” tandasnya.

Sementara itu, Posko Tim Gabungan Pemadam Kebakaran Lahan dan Hutan Kalteng mengungkapkan, titik panas selalu meningkat saat akhir pekan, yakni pada Sabtu dan Minggu. Kemarin (6/9), Regu Manggala Agni memadamkan dua lokasi kebakaran lahan, yakni di Jalan Mahir Mahar, Sebangau seluas 3 hektare.

Namun, lahan terbakar yang berhasil dipadamkan seluas 1 hektare di lahan kosong dan semak belukar.

Kebakaran kedua di Jalan Kecipir daerah Panarung. Kebakaran terjadi di lahan gambut yang ditumbuhi rumput, alang - alang, semak belukar seluas 5 hektare, namun yang berhasil dipadamkan seluas 2 hektare.  

"Saat ini kita sedang memadamkan di Jalan G Obos dari hasil laporan masyarakat. Masih belum diketahui luasannya," kata Kepala Seksi Wilayah 1 selaku Kadaops Palangka Raya, Yusuf Trismanto, Sabtu (6/9) siang.

Berdasarkan data 4 September, titik api di Kalteng mencapai 127 titik. Itu melonjak drastis hanya dalam waktu sehari, yang sebelumnya hanya terpantau 47 titik. Pada Sabtu, jumlah titik panas berjumlah 40 titik.  

Kabupaten yang terpantau terbanyak titik panas adalah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dengan 34 titik panas, kemudian Pulang Pisau 17 titik, Sukamara dan Katingan masing-masing 16 titik.

Hanya kabupaten Barito Utara (Barut) yang sejak awal September tidak terpantau ada titik panas. Secara kesuluruhan, selama September, titik panas di Kalteng sudah mencapai 221 titik.

Untuk data ISPU, sejak tanggal 1 September masih kategori sedang dengan nilai berkisar 50-72. Areal lahan yang berhasil dipadamkan untuk September seluas 17,5 hektare.

Batas toleransi titik panas di Kalteng oleh Kementerian Kehutanan pada 2014 ini sebanyak 3.590 titik. (arm/ign/usy)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Surati Mendagri Minta Pelimpahan Cetak e-KTP Dipercepat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler