jpnn.com - PEKANBARU - Setelah asap sempat hilang karena diguyur hujan deras hampir di seluruh wilayah Riau pasca ditinggalkan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono 10 hari lalu, kini asap mulai kembali menyelimuti kota Pekanbaru dan beberapa daerah di sekitarnya.
Hal ini membuat Gubernur Riau H Annas Maamun kembali meminta Satgas Penegakan hukum operasi penanggulangan asap Provinsi Riau, yang dalam hal ini dipimpin Kapolda Riau, agar menindak tegas pelaku pembakar.
BACA JUGA: Jalan Pantura Masih Rusak
"Kalau bisa penjarakan dan jangan keluarkan," tegas Annas Maamun kemarin.
Hukuman seberat-beratnya kepada pelaku pembakar lahan menjadi salah satu langkah yang dinilainya baik jika benar-benar dilakukan. Sebab dengan demikian akan ada efek jera kedepannya sehingga tidak ada lagi aksi pembakaran lahan di Riau.
Selain itu gubernur menegaskan operasi penanggulangan bencana asap juga terus dilakukan baik melalui operasi udara maupun darat. Terlebih dengan adanya tim pemburu yang disiapkan oleh Satgas Penegakan Hukum turun ke lapangan diharapkan dapat benar-benar efektif.
"Kalau bisa juga jangan masyarakat saja yang ditangkap, tapi yang menyuruh dan mendanai membakar itu juga ditangkap segera," sambungnya.
Penegasan tersebut disampaikan gubernur sebab pascakehadiran Presiden SBY di Riau, memang selain memadamkan api dan menghilangkan asap secepatnya juga perlu dilakukan penegakan hukum yang keras, tegas dan cepat. sehingga para pembakar lahan tidak berani lagi mengulangi perbuatannya.
Operasi bersama yang dilakukan seluruh pihak terkait dalam operasi penanggulangan asap juga diberikan apresiasi dan wujud terimakasih oleh Gubri kepada seluruh pihak terlibat.
"Semuanya masih berupaya bersama dalam menghilangkan api, memang operasi belum tuntas. Karenanya masyarakat juga diminta bersama-sama membantu," tutupnya.(egp)
BACA JUGA: Imbau Honorer K2 Bodong Segera Mengundurkan Diri
BACA JUGA: Tegal, Ekspor Melati Terbesar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sediakan 52 Tempat Tidur Baru untuk Caleg Stres
Redaktur : Tim Redaksi