jpnn.com - PONTIANAK – Asap pekat mulai menyelimuti Pontianak dan daerah sekitar sejak dua hari terakhir. Asap semakin pekat menjelang malam hingga dini hari. Minggu (7/8), kabut mulai menusuk hidung dan mengganggu pandangan.
Munculnya kabut asap disebabkan adanya pembakaran lahan. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat Sustyo Iriyono mengatakan, dalam dua hari terakhir setidaknya ada sembilan hotspot yang terjadi di beberapa lokasi.
BACA JUGA: Hah? Tiket Pesawat Jakarta-Papua Bisa Tembus Rp 24 Juta
Di antaranya dua hotspot di Kabupaten Sanggau, Kabupaten Landak (2), Kabupaten Kubu Raya (1), Kabupaten Pontianak (2), Kabupaten Sambas (1), Kabupaten Ketapang (1) serta Kabupaten Bengkayang (2).
"Hotspot ini terpantau berdasarkan Modis (Terra/Aqua) pada 7 Agustus 2016," kata Sustyo pada Pontianak Post, Senin (8/8).
BACA JUGA: Syukurlah..Proyek Gedung DPRD 20 Miliar Dibatalkan
Jumlah hotspot sejak Januari-Agustus 2016 ada 76. Namun demikian, angka tersebut jauh berkurang dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan periode yang sama.
"Periode Januari-Agustus 2015 ada sebanyak 576 hotspot. Artinya tahun ini jumlah hotspot jauh berkurang dibandingkan tahun sebelumnya," paparnya.
BACA JUGA: Kalah Teknologi Alutsista, TNI AL Tetap Bangga Berlatih dengan AS
Sustyo menduga, ada lahan yang sengaja dibakar. Menurutnya, ada salah satu lokasi yang terpantau berindikasi sengaja dibakar.
"Kami sudah lakukan patroli. Kami menemukan salah satu lahan di Kabupaten Kubu Raya yang berindikasi sengaja dibakar. Jumlahnya ada empat hektare. Ditemukan juga ban-ban bekas di sana. Kami minta aparat kepolisian bertindak cepat untuk menangkap pelakunya," tegasnya.
Untuk mengantisipasi dampak yang lebih luas akibat kebakaran hutan dan lahan ini, pihaknya sudah melakukan sinergitas dengan instansi lain. Baik dalam upaya pencegahan maupun pemadaman jika terjadi kebakaran hutan dan lahan.
"Kami dari KLHK juga menyiapkan air tractor jika eskalasi kabut asap semakin tinggi," lanjutnya.
Menurut Prakirawan BMKG Pontianak Wan Dayantolis, terjadinya kabut asap yang yang menyelimuti Pontianak dan sekitarnya disebabkan beberapa faktor. Salah satunya adalah fenomena madden julian oscillation yang saat ini sedang mendekati garis equator. (arf/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bikin Meme Mertua, Dituntut 18 Bulan Penjara
Redaktur : Tim Redaksi