JAKARTA — Perekonomian dunia saat ini disebut sedang berada dalam siklus puncak tertinggi pertumbuhan (super-cycle)Dalam laporan Standart Chartered yang diterima wartawan, Selasa (16/11) di Jakarta, disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia yang paling tertinggi berasal dari kawasan Asia
BACA JUGA: Fasilitas IMF Dekati Negara Berkembang
Pertumbuhan ekonomi di Asia telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 2000
BACA JUGA: Empat Kota Besar Jadi Pilot Project FLPP
Dan melihat perekonomian global, nilainya akan mencapai lebih dari USD300 triliun pada tahun 2030," ujar Chief Economist and Group Head of Global Research, DrDikatakannya, negara-negara maju dan berkembang akan mendapatkan dampak yang sangat baik dari super-cycle ini
BACA JUGA: Dana Pembiayaan Perumahan Rp1,6 T Cair
Terutama bagi negara-negara berkembang, super cycle akan membuat kekuataan ekonomi global akan bergeser dari wilayah Barat ke wilayah Timur.Laporan tersebut mendefinisikan super-cycle sebagai masa pertumbuhan historis global yang tinggi, dan berlangsung lebih dari satu generasiFaktor pemicu utamanya adalah peningkatan sektor perdagangan, investasi, urbanisasi dan inovasi tekhnologiSemuanya bisa dilihat dengan semakin meningkatnya aktifitas ekonomi di seluruh pasar berkembang.
"Dunia telah mengalami dua super-cycle seperti ini sebelumnyaYang pertama berlangsung tahun 1870 sampai 1913, menjelang perang dunia pertamaYang kedua dimulai seiring dengan berakhirnya perang dunia kedua dan berlangsung hingga masa krisis minyak di tahun 1973," ungkap Gerard.
Para ekonom dunia, kata Gerard, memprediksikan bahwa super-cycle saat ini akan terus berlangsung pada pergantian abad ke 21 hingga tahun 2030Hal tersebut akan membuka potensi pertumbuhan di pasar negara berkembang, khususnya di negara padat penduduk seperti India, Cina, Indonesia, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin.
"Akan ada ratusan juta manusia yang akan memasuki global workforce (dunia kerja global), memengaruhi urbanisasi, tingkat investasi semakin tinggi dan meningkatnya inovasi tekhnologiKalau super cycle sebelumnya lebih didorong oleh populasi yang relatif kecil di barat, maka super-cycle masa kini diprediksi akan melibatkan lebih dari 85 persen populasi dunia," jelas Gerard.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Pastikan Panggil Hatta Rajasa
Redaktur : Tim Redaksi