Asing Mulai Tinggalkan Pasar Obligasi

Selasa, 09 Agustus 2011 – 18:50 WIB
JAKARTA - Pemerintah menilai gejala arus modal keluar yang merontokkan pasar modal merupakan bentuk uji pasar yang dilakukan investorMenkeu Agus Martowardojo mengatakan, uji pasar tersebut masih dalam rentang yang wajar

BACA JUGA: Arus Kunjungan Kapal ke Intim Melonjak

Gejolak bakal reda setelah fundamental ekonomi Indonesia terbukti baik.

"Kalau seandainya kemarin ada penurunan termasuk juga asing ada juga yang melepas itu sesuatu yang normal, yang istilah kami adalah mereka ingin menguji saja," kata Agus di kantornya kemarin
Dia menambahkan, selain fundamental ekonomi yang baik, Indonesia juga bakal terbukti memiliki policy yang konsisten.

Secara fundamental, kata Agus, defisit APBN Indonesia masih tergolong rendah dengan 2,1 persen Produk Domestik Bruto (PDB)

BACA JUGA: Maskapai Naikkan Nilai Asuransi Penumpang

Total utang juga masih di bawah 30 persen PDB, atau jauh lebih kecil dibandingkan negara-negara lain
"Negara-negara yang diwaspadai tentu yang debt to GDP-nya besar, dan defisit besar," kata Agus.

Dirjen Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan Rahmat Waluyanto mengatakan, situasi pasar SBN (Surat Berharga Negara) memang sempat melemah tipis

BACA JUGA: CIMB Niaga Raup Laba Rp 1,55 Triliun

Namun, menurut dia, masih dalam kondisi stabilMeksipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ambles hingga 4,99 persen, harga SUN tenor jangka panjang hanya terkoreksi 0,75-1,0 persen, atau drop 75-100 bpsSedangkan SUN jangka pendek turun di bawah 50 senImbal hasil SUN 10 tahun masih sekitar 6,9 persen"Sejauh ini tidak terlihat tanda-tanda selling off, apalagi reversal, karena nilai tukar masih berada pada Rp 8.556,6 per USD," kata Rahmat.

Dia menambahkan, berdasarkan data perdagangan Jumat 6 Agustus, investor asing menjadi net seller sebesar Rp 663,27 miliar"Kita terus mengamati pasar berdasarkan Crisis Management Protocol dan komunikasi dengan primary dealersSejauh ini belum dilakukan operasi pasar," kata Rahmat.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, gejolak di pasar modal merupakan fenomena global dan sama sekali tidak terkait dengan fundamental ekonomi Indonesia"Jadi tidak usah panik, ini imbas dari apa yang terjadi di AS dan Eropa," katanya.

Hatta mengatakan, pasar modal Indonesia akan cepat pulih"Bagaimanapun dana itu akan mengalir ke tempat yang berkualitasIndonesia atau emerging country itu berkualitas, maka (modal akan) flight dia ke tempat-tempat itu," katanya(sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Bisa Naikkan Produksi di Mahakam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler