Pertamina Bisa Naikkan Produksi di Mahakam

Selasa, 09 Agustus 2011 – 07:37 WIB

JAKARTA – Kesiapan Pertamina untuk mengoperasikan blok-blok Migas di lepas pantai tak perlu diragukanTermasuk di Blok Mahakam

BACA JUGA: IHSG Tak Seburuk 2008

Bila perusahaan nasional ini pada 2017 dipercaya menjadi operator oleh pemerintah,  Pertamina tak hanya akan mampu meningkatkan produksi, tetapi juga bisa memberikan nilai tambah  berupa pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang cukup signifikan bagi negara.

“Pertamina tak perlu diragukan lagi, kemampuannya dalam mengelola blok-blok Migas di offshore.  Perusahaan ini telah berpengalaman mengelola ONWJ (Offshore Nort West Java-red)  dan sekarang juga mengelola  WMO (WEST Madura Offshore),” tegas Erwin Ramedan, Dosen Presiden University di Jakarta, Senin (8/8)


Pernyataan Erwin tersebut tentu tidaklah terlalu  berlebihan,  karena setiap blok migas yang diambil alih oleh Pertamina produksinya selalu meningkat

BACA JUGA: Aksi Korporasi di Pasar Modal Belum Terpengaruh

Ambilah contohdi ONWJ sebelum diambil alih Pertamina pada 2007 produksinya sekitar 21.000 barel per hari (BOPD).

Kini produksi puncak pada 2011 telah mencapai 35.000 BOPD
Pertamina sebagai operator mempunyai target untuk meningkatkan produksi di ONWJ itu bisa mencapai di atas 40.000 BOPD dalam beberapa tahun mendatang

BACA JUGA: Cari Mitra, Bakrieland Jual Lahan

Pertamina memiliki sumber daya manusia yang cukup.

Kini Pertamina memiliki tenaga-tenaga profesional di bidang offshore dengan pengalaman 20 tahun sebanyak 850 orangMereka tersebar di ONWJ 500 orang dan WMO 350 orang.

Mereka ini bisa dimobilisasi untuk menggarapBlok Mahakam, bila Pertamina kel;ak dipercaya sebagai operator di  Mahakam.
Bagi perusahaan nasional, mengoperasikan Mahakam itu tidak terlalu bermasalahApalagi tingkat kedalaman Blok Mahakam itu sama dengan tingkat kedalaman dengan ONWJ, dimana kedua blok itu berada  di lepas pantai dangkal dengan kedalaman  sekitar 50 meter.

“Karena itu Pertamina siap sekali untuk mengambil alih Mahakam,” tegas Slamet Riyadi, Senior Vice President Upstream
Development PertaminaBerdasarkan realitas semacam itu, BP Migas mendukung  PT Pertamina  untuk membeli 51 persen  saham Blok Mahakam  yang saat ini dikuasai  oleh PT Total  P&E Indonesie (Perancis)  dan Inpex Corp (Jepang dengan kepemilikan masing-masing 50 persen

“Jika memang  Pertamina merasa sudah mampu , ya tidak masalahYang penting  harus memperhatikan tiga faktor,  yaitu mampu secara finansial, teknologi dan faktor resiko,”  kata kepala Divisi Humas  Sekuriti dan Formalitas  BP Migas , Gde Pradnyana

Blok Mahakam  yang dikelola  Total  EP Indonesie (Perancis)  akan berakhir kontrak  pada 31  Maret 2017Kontrak Kerjasa Sama Blok Mahakam ditandatangani pertama kali 31 Maret 1967, untuk jangka waktu 30 tahun dan telah berakhir  pada 31  Maret 1997

Kemudian KKS  diperpanjang lagi  selama 20 tahun  sampai 31 Maret 2017Blok ini memiliki cadangan  gas sekitar 14  triliun cubic feets (tcf), lebih besar  dari cadangan  gas Tangguh  yang hanya berpotensi  sekitar 8 tcf.

Produksi gas  mencapai 2,6 bcf  per tahun dengan pangsa pasar  terbesar ke Jepang.  Sejak 1967  s/d 2009 menurut BP Migas  total produksi gas 13,7 tcf dan 1.065,5 juta barel  dan telah menghasilkan penerimaan kotor  USD 99 miliar.

Dari penerimaan kotor tersebut,  Total dan Inpex sebagaimana data BP Migas telah menginvestasikan sebesar  USD 21 miliar.Dari fakta tersebut sejumlah analis menyebut, sejak tahun  1990,  operator di Blok Mahakam sudah menikmati untung puluhan miliarSehingga wajar kalau negara pada 2017 mengambil alih Blok Mahakam untuk kemudian diserahkan kepada perusahaan nasional yang merepresentasikan negara.

Pertamina sendiri sebelum  kontrak Blok Mahakam 2017 berakhir sejak kini  sudah berminat untuk  masuk ke blok  tersebut dengan kepemilikan 15% melalui pendekatan business to business.  Permintaan Pertamina itu telah beberapa kali diajukan kepada Dirjen Migas, dan terakhir pengajuan itu dilakukan pada bulan Juni 2011.Pemerintah seharusnya tidak boleh tinggal diam, dengan rencana Pertamina untuk masuk ke Blok Mahakam.

“Pemerintah memegang peranan kunci untuk membujuk Total E&P Indonesia (Total) untuk membolehkan Pertamina masuk ke Blok Mahakam pada tahun ini dengan kepemilikan 15 persen melalui mekanisme business to business,“ jelas Direktur  Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara

Pemerintah bisa memberikan beberapa opsiMisalnya,  Total masih bisa diberikan kepemilikan saham  pada  2017, setelah berakhirnya kontrak, tetapi  mulai sekarang harus  mau berbagi saham dengan Pertamina  sebedar 15 persen.  Namun jika tak mau berbagai saham mulai sekarang, pemerintah  bisa memutus kontrak Blok Mahakam pada 2017.  “Opsi itu tak ada yang dilanggar, karena  kalau kontrak itu habis, Blok  Mahakam itu memang harus kembali ke negara,”  jelas Marwan(max)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Siapkan Obligasi USD 2 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler